Jakarta – Per hari ini, harga rokok resmi naik. Kenaikan harganya ditandai dengan naiknya tarif cukai hasil tembakau (CHT) atau cukai rokok sebesar 23% dan harga jual eceran (HJE) sebesar 35%.
Namun, meski tarif cukai baru naik hari ini. Pergerakan harga rokok sudah terjadi sejak sebulan lalu. Perlahan-lahan harga rokok mulai melejit, selama sebulan penuh.
Menurut salah satu pemilik warung, Hani, harga rokok di warungnya sudah mulai bertahap naik selama bulan Desember 2019. Kenaikan pun masih akan terus terjadi, apalagi setelah cukai rokok naik per hari ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Iya emang naik, udah sebulan naik pelan-pelan. Tapi ini masih pakai harga dua hari lalu saya belanja, mungkin kalau belanja mulai hari ini naik lagi kali kalau katanya cukai naik,” ujar Hani saat ditemui di warungnya, Tangerang Selatan, Rabu (1/1/2020).
Setidaknya selama Desember, Hani mencatat sudah tiga kali harga rokok naik mulai dari Rp 3-6 ribu. Menurutnya kenaikan harga terjadi karena harga jual di agen pun ikut meroket.
“Sudah tiga kali kayaknya. Pokoknya habis belanja di agen pasti rokok naik,” ungkap Hani.
Hal sama disampaikan Bahman. Kenaikan tertinggi terjadi pada rokok Marlboro, yang sedianya dijual paling mahal cuma Rp 25 ribu kini sudah mau menyentuh Rp 30 ribu.
“Rokok Marlboro paling tinggi biasa jual Rp 23 ribu, mahal-mahalnya Rp 25 ribu lah. Ini udah Rp 27-28 ribu, kalau saya belanja sekarang bisa Rp 30 ribu lebih kali saya jual,” ungkap Bahman.
Bahman menyebut kenaikan tak bisa dihindari. Harga di warungnya disesuaikan dengan harga di agen.
“Mau gimana lagi ya, harga di agen naik. Ya kita harus naikin, kalau nggak ya boncos, rugi kita jualan. Saya baca-baca berita sih naiknya cukai baru hari ini, tapi di agen kan udah naik dari bulan lalu, mau gimana lagi,” ungkap Bahman.
Baik Bahman dan Hani pun sudah sering dapat keluhan dari pembelinya. Namun menurut mereka biarpun harga naik rokok tetap laku.
“Ngeluh mah ngeluh, beli mah beli orangnya, laku-laku aja kita mah kalau rokok,” sebut Hani.
“Tetap habis kok rokok, jualannya laku biar harga naik juga. Perokok mah yang penting bisa ngudud kan,” kata Bahman.
(Detik/La)