” SKK Migas Akan Tegur Pearl Oil”

- Jurnalis

Senin, 15 Juli 2019 - 03:34 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Catatan oleh :  Muh. Yusuf Saleh
Staff Ahli Ketua DPRD Sulawesi Barat.

Pearl Oil yang merupakan induk perusahaan Mubadalah yang mengelola gas di blok Sebuku, akan mendapatkan teguran dari SKK Migas. Hal ini ditegaskan oleh Bamabang Dwi yang mewakili SKK Migas . Rekomendasi SKK Migas meminta Pearl Oil untuk segera mempercepat due diligence terhadap dua Bumda yang akan menerima Participating Interest.

Masyarakat Sulawesi Barat dan Kalimantan Selatan, telah menghabiskan banyak waktu , Dana dan tenaga untuk memperoleh hak PI yang diamanatkan dalam permen 37 tahun 2016.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Diharapkan pada pertemuan mendatang telah , membawa hasil dari PI, serta kejelasan dana bagi hasil bagi kedua daerah. Perlu keseriusan pemerintah pusat, sebelum terjadi gejolak sosial di daerah.

Pertemuan di kantor SKK Migas Jakarta hari ini jumat 5 Juli 2019 dihadiri Sekda Provinsi . Pimpinan DPRD Sulbar, Wakil Ketua DPRD Kalsel dan Komisi II , Ekbang, ESDM , Biro Keuangan Sulawesi Barat.

Sementara dari Kalimantan Selatan , dihadiri Sekda Kotabaru dan Kaban Pengelolaan pajak dan retribusi . Hadir pula diirektur Perusda kedua Provinsi untuk membahas progres PI.

Setahun lebih telah berlalu , saat kami mulai mengurus Participating Interest di blok Sebuku Sulawesi Barat. Kembali follow up perkembangan terakhir ke SKK Migas. Setelah melalui proses panjang , mulai pembicaraan dengan Kalimantan Selatan, pendirian badan usaha Migas hingga kesepahaman dengan kabupaten Majene.

Beberapa dokumen yang diminta oleh Mubadalah, yang merupakan anak perusahaan dari Pearl Oil yang mendapatkan hak pengelolaan blok Sebuku.

Meski Perumda baru berdiri di tahun 2018 lalu, namun perusahaan tetap meminta audit perusahaan. Serta beberapa dokumen lainnya seperti akte pendirian, meskipun pembentukannya telah melalui Perda.

Berharap bahwa seluruh rangkaian seperti yang disyaratkan oleh permen 37 tahun 2016 tentang Participating Interest, telah kami penuhi sehingga hak pembagian PI sudah bisa dirasakan oleh pemerintah Sulawesi Barat dan kabupaten Majene.

Blok Sebuku yang telah beroperasi sejak tahun 2013, guna mensuplai gas ke Pupuk Kaltim dalam rangka pemenuhan pupuk dalam negeri, akan mengakhiri kontraknya dalam beberapa tahun ke depan.

Sehingga selama pengelolaan 6 tahun ini, sudah dapat segera dirasakan masyarakat dalam bentuk dana pembangunan daerah. Demikian juga proses pengurusan yang memakan waktu cukup lama , yang menguras dana, tenaga dan pikiran.

DPRD Sulawesi Barat sendiri , telah berperan aktif bahkan proaktif, ketika persyaratan penerimaan PI dalam bentuk usaha khusus, tanpa dicampur dengan usaha lainnya di luar Migas.

Maka melalui hak inisiatif dewan, maka kawan kawan di DPRD segera membuat Perda tentang Perumda Sebuku Energi Malaqbiq.

Demikian halnya dengan energi masyarakat, di mana sempat terjadi ketegangan internal di Sulawesi Barat antara pemerintah provinsi dan kabupaten Majene tentang bagi hasil ini.

Seperti yang dikemukakan kedua pimpinan daerah, bahwa jangan sampai dana PI ini belum terealisasi hingga cadangan di blok Sebuku berkurang atau habis. Nada keras juga disampaikan DPRD Sulawesi Barat, agar kita tidak menjadi akal akalan dan tipu tipu dari Asing.

Sekali lagi berharap , ketika seluruh rangkaian dan proses yang di amanatkan oleh Undang Undang, maka dana PI dapat segera diberikan kepada pihak pihak yang berhak dalam hal ini pemerintah provinsi Sulawesi Barat dan Kalsel serta kabupaten Majene dan Kota Baru.

Paling tidak ada kepastian , kapan hasil dari PI akan diberikan ? .

Perlu menjadi perhatian pemerintah Pusat, bahwa Eksekutif dan Legislatif tentu punya tanggung jawab, untuk melaporkan kepada masyarakat. Mengingat waktu, dana dan tenaga yang telah digunakan dalam pengurusan Participating Interest ini, demikian juga agar dapat dicegah gejolak sosial yang bisa timbul ke depan.

Jakarta , 5 Juli 2019

 

Berita Terkait

Moderasi Beragama Sebagai Jembatan Mengatasi Perpecahan Bangsa
Aktivis Literasi yang Anti Kritik dan Pemikiran Tokoh Pendidikan
Penyakit Jembrana Tidak Menular ke Manusia
Hegemoni Coattail Effect Menjelang Pemilu 2024
Al-Quds Day: Upaya Merawat Ingatan
Opsi Baru Dari Akhir Interpelasi
Mamuju dan Sampah
Menilik Peran Pemprov Sulbar Pasca Gempa

Berita Terkait

Senin, 25 Maret 2024 - 17:24 WIB

Berbagi Kebahagiaan, Komunitas Free Fire Mamuju Bagi-bagi Takjil Buka Puasa

Kamis, 21 Maret 2024 - 07:19 WIB

Dekatkan Layanan Kesehatan, Pemkab Mamuju Akan Bangun Puskesmas di Karampuang Tahun Ini

Kamis, 21 Maret 2024 - 07:17 WIB

UHC Capai 99%, Kadinkes Mamuju Sebut Warga Bisa Berobat Gratis Hanya dengan KTP

Kamis, 21 Maret 2024 - 07:12 WIB

Kadinkes Mamuju Pastikan Layanan Puskesmas Tetap Beroprasi Saat Libur Lebaran

Minggu, 17 Maret 2024 - 19:35 WIB

Bupati Mamuju Alokasikan Rp 60 M untuk Kesehatan Gratis per Tahun, Warga Apresiasi-Bersyukur

Minggu, 17 Maret 2024 - 14:21 WIB

Safari Ramadan ke Tommo, Sutinah Janji Berikan Satu Ambulans untuk Warga Tammejarra

Kamis, 7 Maret 2024 - 15:42 WIB

72 Kader TPK Kecamatan Mamuju Ikuti Kegiatan Orientasi untuk Tingkatkan Kapasitas

Minggu, 3 Maret 2024 - 13:43 WIB

Satu Personel Polresta Mamuju Terseret Motor hingga Luka Saat Kejar Pelaku Narkoba

Berita Terbaru