Triwulan ll-2018 Ekonomi Sulbar Tumbuh 6,57 Persen

- Jurnalis

Senin, 6 Agustus 2018 - 07:06 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MAMUJU, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), senin (6/8/2018) bertempat di lantai ll Kantor BPS Sulbar,jalan Martadinata Rangas Mamuju menggelar presrilis pertumbuhan ekonimi Sulbar triwulan ll-2018.

Berdasarkan rilis yang dikeluarkan BPS,perekonomian Sulawesi Barat triwulan ll 2018 yang diukur berdasarkan produk domestik Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai 10,69 triliun rupiah,sedangakan atas dasar harga konstan 2010 mencapai 7,60 triliun rupiah.

Ekonomi Sulbar triwulan ll-2018 jika dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun 2017 (y on y) mengalami pertumbuhan 6,57 persen. Menurut lapangan usaha,pertumbuhan tertinggi adalah sebesar 17,08 persen pada lapangan usaha industri pengelolaan. Adapun dari sisi pengeluaran,pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen ekspor sebesar 6,26 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kondisi perekonomian triwulan ll-2018 di Indonesia dengan perekonomian triwulan ll-2018 Sulbar tidak jauh berbeda, sama dengan tingkat Nasional. Kita di Sulbar secara (y on y) tumbuh 6,57 persen dan secara (q to q) tumbuh 5,04 persen,” ujar Kepala BPS Sulbar Suntono.

Lanjut dikatakannya, secara (q to q) mengalami pertumbuhan sebesar 5,04 persen,dimana pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, sementara itu pada reparasi mobil dan sepedah motor sebesar 8,62 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran tertinggi dicapai oleh komponen pengeluaran konsumen pemerintah sebesar 74,28 persen.

“Secara kumulatif ( triwulan l-ll ) 2018 jika dibandingkan dengan kondisi yang sama tahun 2017 ( c to c ),ekonomi Sulbar tumbuh hingga 6,06 persen,” sambungnya.

Pertumbuhan tertinggi dari sisi lapangan usaha adalah industri pengelolaan sebesar 13,61 persen, sedangkan dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi adalah komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 6,34 persen.

Pada skala regional di kawasan Sulawesi Malukku Papua,pertumbuhan ekonomi wilayah yang tinggi pada triwulan ll-2018 (q to q), terjadi di Papua sebesar 8,81 persen. Secara ( y on y ), pertumbuhan ekonomi tertinggi pada triwulan ll-2018 terjadi di Papua sebesar 24,68 persen, sehingga secara (q to q) dan (y on y) Sulbar menempati posisi ke-enam untuk kawasan sulampua.
( Zul )

Berita Terkait

Satu Pekerja Bendungan Budong Budong Meninggal, PT.Abibraya Bumi Karsa Beri Santunan
23 Puskesmas Disiagakan Dinkes Mamuju Saat Libur Lebaran 2024
Pria di Pasangkayu Ditemukan Tewas Usai Terjatuh dari Perahu Saat Mancing
PLN Berhasil Menerangi 80 Dusun di Sulbar, 594 Warga Kini Nikmati Listrik 24 Jam
Relawan Jarnas ABW Memohon Maaf dan Himbau tidak Menanggapi Issu di Medsos
RSUD Sulbar Kembali Alokasikan Anggaran Untuk Intervensi Stunting di Pasangkayu
Tangani ATS, Disdikbud Sulbar Siapkan Biaya Pendidikan
3 Tersangka Penyalahgunaan Narkoba Berhasil di Amankan Polres Mateng

Berita Terkait

Kamis, 25 April 2024 - 11:07 WIB

Polisi Bekuk 3 Pengedar-Pemakai Narkoba di Tobadak Mateng

Jumat, 19 April 2024 - 01:56 WIB

2 Pria di Mamuju Ditangkap Usai Kedapatan Simpan 10 Saset Sabu

Minggu, 7 April 2024 - 10:34 WIB

Pria di Mamuju Bobol Toko Mantan Bos, Gasak Uang Rp 100 Juta

Kamis, 4 April 2024 - 21:12 WIB

3 Remaja di Tappalang Mamuju Kepergok Curi Sarang Walet, 2 Ditangkap-1 Kabur

Sabtu, 16 Maret 2024 - 09:09 WIB

Polda Sulbar Tangkap 8 Pengedar dan Kurir Sabu Selama Operasi Antik

Rabu, 13 Maret 2024 - 15:00 WIB

Remaja Rekam Wanita Mandi di Kos-kosan, Ancam Sebar Video-Minta Dilayani Hubungan Badan

Kamis, 7 Maret 2024 - 10:43 WIB

Bejat! Pria di Mamuju Perkosa Putri Tiri di Bawah Umur hingga Melahirkan

Kamis, 22 Februari 2024 - 08:00 WIB

Polisi Tangkap 2 Warga Pinrang Sulsel Terkait Kasus Narkoba

Berita Terbaru

(Ket foto: Kadis PPKB Mamuju dr Hajrah, foto: dok.ist)

Advertorial

Pemkab Mamuju Target Angka Stunting Turun Jadi 20 Persen di 2024

Kamis, 2 Mei 2024 - 11:06 WIB