Organisasi Daerah Sebagai Alternatif Gerakan Mahasiswa Dalam Pembangunan Suatu Daerah

- Jurnalis

Sabtu, 4 November 2017 - 09:37 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Organisasi Daerah Sebagai Alternatif Gerakan Mahasiswa
Dalam Pembangunan Suatu Daerah

Oleh : Muh. Ashar SF

Jika seorang mahasiswa dipilih acak dan diminta menyebutkan beberapa nama organisasi di kampusnya, kecil kemungkinan organisasi atau himpunan mahasiswa daerah akan disebutkan di awal-awal, bahkan organisasi semacam itu mungkin saja tidak disebutkan sama sekali. Organisasi mahasiswa daerah adalah organisasi yang beranggotakan sekumpulan mahasiswa yang berasal dari daerah yang sama dan memiliki tujuan yang sama. Ironisnya, saat ini organisasi jenis ini cenderung kurang diminati karena dianggap kurang menunjang masa depan dibandingkan organisasi intrakampus. Masalah bertambah besar karena di beberapa organisasi memiliki arahan kerja yang kurang jelas, fungsi yang kurang optimal, anggota kurang terikat, minim dukungan dari kampus, hingga rawan dipolitisasi untuk pemmilihan daerah. Padahal, organisasi mahasiswa daerah sangat dibutuhkan mengingat fungsinya sebagai wadah pemersatu sesama mahasiswa perantau, yang membutuhkan keluarga yang mampu menjaga dan membantunya selama di perantauan. Eksistensinya sampai saat ini memang masih ada, terbukti dengan mudahnya organisasi ini ditemukan di kampus-kampus.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Di era yang sangat Modern ini peran serta dari semua elemen masyarakat tak terkecuali mahasiswa tidak dapat dielakkan lagi dalam membangun dan mengelola daerahnya sesuai dengan sumber daya masing-masing. Mahasiswa memiliki peranyang sangat strategis dalam hal pembangunan suatu daerah dan pemberdayaan masyarakat. Hal tersebut tercantum secara jelas dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu  pengabdian kepada masyarakat. Namun hari ini,kesadaranakan tanggung jawab sebagai seorang mahasiswa semisal  transformasi pola pikir, belum tersentuh secara maksimal, khususnya bagi organisasi mahasiswa kedaerahan yang secara institusional sebagai wadah mahasiswa dalam hal memfasilitasi peran strategisnya sebagai organisasi kedaerahan. Sebagai seseorang yang diharapkan oleh keluarga untuk menuntut ilmu dalam rangka meningkatkan taraf hidup, menambah wawasan dan meningkatkan pola pikir, mahasiswa juga punya tanggung jawab; setelah menyelesaikan kuliahnya, mereka bisa kembali ke rahim di mana ia terlahir untuk membangun daerahnya masing-masing. Baik dari segi sosial, budaya, ekonomi, bahkan dalam hal mentransformasi nilai-nilai yang bisa mengembangkan pola pikir masyarakat luas.

Dewasa ini, kita telah menyadari bahwa mahasiswa termasuk dalam kalangan elit. Akan tetapi hanya segelintir saja dari jutaan pemuda di Indonesia yang berkesempatan menyandang status sebagai seorang Mahasiswa. Tidak semua memiliki kesempatan untuk masuk ke dalam kelas ini terlebih lagi realitas yang ada saat ini manakala biaya kuliah yang semakin mahal. Makin sedikit pula yang dapat merasakan hidup di dunia perguruan tinggi. Mahasiswa merupakan kalangan yang memiliki potensi yang sangat besar untuk melakukan mobilitas ke daerah, hal itu sudah dilakukan saat mereka resmi menyandang status sebagai Mahasiswa, karena status itu termasuk kelas menengah selepas menyelesaikan proses pembelajaran dan pencarian jati diri mereka di kampus, pintu untuk melakukan mobilitas ke daerah itu semakin terbuka lebar ketika seorang Mahasiswa daerah terlibat aktif dalam sebuah organisasi Kedaerahan yang menjadi wadah untuk melihat daerah di perantauan.
Kenyataan lain yang selayaknya dicermati adalah timbulnya kesadaran mahasiswa sebagai duta masyarakat daerah yang menghimpun diri dalam suatu organisasi kedaerahan. Tentunya mereka semua diharapkan mampu mengobati kegelisahan akan kurangnya peranan mahasiswa dalam membangun daerahnya, Organisasi Kedaerahan adalah salah satu Contoh organisasi yang harus kita masuk di dalamnya. Karena tidak hanya organisasi ini selalu saja exis pada tataran kampus tetapi mereka juga selalu exis membangun wilayah masyarakatnya, sekarang dan nanti. Organisasi kedaerahan yang merupakan suatu wadah yang menghimpun mahasiswa dan mahasiswi daerah- daerah tertentu sesuai dengan kesepakatan, mampu menciptakan kekuatan jalinan antar personal lebih kuat dalam dunia kesehariannya. Dan jika kita ada di dalam organisasi tersebut, Kita akan mengetahui, menjiwai, merasakan lebih dalam seperti apa karakter, budaya, bahasa yang ada di dalamnya. Bahkan kita akan mengetahui keadaan sosial di wilayah kita dengan saling berinter aksi dan diskusi.

Besarnya kemampuan dan potensi yang mereka miliki itu, sangat diharpkan oleh masyarakat untuk nantinya kembali dan membangun kehidupan bermasyarakat khususnya di daerah dari mana mereka berasal, Mahasiswa yang merentau, seolah-olah menjadi perwakilan daerah untuk meyerap ilmu sebanyak mungkin kemudian di terapkan dalam pembangunan daerah susatu saat nanti. Peran penting organisasi kedaerahan sebagai Living Organisation bagi seluruh mahasiswa yang hidup di perantauan,
Organisasi Mahasiswa kedaerahan selain fokus arah tujuannya adalah untuk berperan kepada daerahnya, jangan dulu muluk-muluk kelas mahasiswa bisa membuat sejarah lagi menggulingkan pemerintahan. Untuk daerahnya saja, memberikan kontribusi, berperan untuk kemajuan daerahnya itu tidak banyak dilakukan. Padahal sejatinya untuk mencetak pemimpin yang berkarakter seharusnya lebih kuat pengaruh organisasi mahasiswa daerah dibandingkan organisasi formal kampus yang terlalu akademis. Organisasi mahasiswa daerah dihadapkan pada wacana yang memang langsung dihadapkan kepada dirinya, keluarganya. Apa yang terjadi dengan emak saya di kampung jika ada suatu masalah yang menghampiri daerah? Setidaknya itu yang menjadi hal yang sangat sensitif bagi mahasiswa.

Organisasi mahasiswa kadaerahan memiliki peran strategis dalam upaya mengoptimalkan keberhasilan pembangunan suatu daerah, khususnya dalam mentransformasikan pengetahuan dan perkembangan teknologi serta pola piker didaerah sesuai dengan nilai-nilai budaya dan nilai-nilai religious, segingga mampu mambangun daerah secara mandiri serta memiliki daya saing dengan daerah yang lainnya dalam menghadapi tantangan serta peluang tersebut diperlukan revitalisasi peran fungsional Organisasi Mahasiswa Kedaerahan untuk membentuk mahasiswa daerah yang peduli dan bertanggung jawab terhadap pembangunan daerah secara cerdas, kreatif, dan inovatif. Dengan demikian tumbuh kembangnya kemandirian local dapat menunjang upaya keluar dari krisis melalui pemberdayaan Otonomi Daerah yang mandiri dan berdaya saing tinggi dimasa sekarang ini
Sehingga yang diharapkan kedepan adalah peran mahasiswa kedaerahan selain bisa mencetak pemimpin yang berkarakter kuat juga bisa mendukung mahasiswa untuk menempuh jalur professional sesuai dengan bidangnya. Seharusnya organisasi mahasiswa daerah mampu melakukan itu karena pemetaan masalah sudah lebih terfokus pada daerah yang lingkupnya lebih kecil dari nasional. Hasil akhirnya siapa yang mampu memimpin daerahnya menjadi lebih baik, tidak disanksikan jika harus memimpin negaranya pun maka akan menjadi lebih baik
Sebuah organisasi kedaerahan, seperti Ikatan Pelajar Mahasiswa Mamuju Jogjakarta (IPMAJU) , yang kini membumi di Daerah Istimewa Yogyakarta, hendaknya mampu menyadarkan kita akan arti strategis organisasi kedaerahan dalam mengemban amanah dan cita-cita rakyat untuk membangun daerahnya.

Sekaligus arti penting ini menyadarkan organisasi kedaerahan akan tanggung jawabnya, baik secara moril maupun materil kepada daerahnya masing-masing. (*)

Berita Terkait

23 Puskesmas Disiagakan Dinkes Mamuju Saat Libur Lebaran 2024
Pria di Pasangkayu Ditemukan Tewas Usai Terjatuh dari Perahu Saat Mancing
PLN Berhasil Menerangi 80 Dusun di Sulbar, 594 Warga Kini Nikmati Listrik 24 Jam
Relawan Jarnas ABW Memohon Maaf dan Himbau tidak Menanggapi Issu di Medsos
RSUD Sulbar Kembali Alokasikan Anggaran Untuk Intervensi Stunting di Pasangkayu
Tangani ATS, Disdikbud Sulbar Siapkan Biaya Pendidikan
3 Tersangka Penyalahgunaan Narkoba Berhasil di Amankan Polres Mateng
Kongres GMNI Tak kunjung terlaksana, Ketua DPC Bau-Bau Pertanyakan Kondisi DPP

Berita Terkait

Kamis, 25 April 2024 - 20:32 WIB

Kadinkes Sulbar Asran Masdy Ikuti Rakerkesnas 2024 di Jakarta

Kamis, 25 April 2024 - 20:07 WIB

Hari Otoda ke 28 Tahun, Askary: Penanganan Stunting hingga Penerapan SPBE Wajib “On Progress”

Rabu, 24 April 2024 - 06:14 WIB

Jokowi Tinjau RS Kondo Sapata, Kadinkes: Momentum Perbaikan-Peningkatan Layanan Kesehatan

Selasa, 23 April 2024 - 18:54 WIB

Dinkes Mamuju Fokus Terapkan Integrasi Layanan Primer di Posyandu Tahun Ini

Selasa, 23 April 2024 - 18:06 WIB

Lafkespri Sulbar Siap Layani Puskesmas dan Klinik yang Ingin Naik Status Akreditasi

Selasa, 23 April 2024 - 10:47 WIB

Dorong Kemajuan SPBE, Pemkab Mateng Gelar Forum Satu Data Indonesia

Senin, 22 April 2024 - 23:54 WIB

Dinkes Sulbar Siapkan Mini ICU untuk Kebutuhan Medis Kunker Presiden Jokowi

Senin, 22 April 2024 - 15:58 WIB

Kadinkes Sulbar Sambut Kedatangan Menkes Budi di Mamuju

Berita Terbaru

Advertorial

Kadinkes Sulbar Asran Masdy Ikuti Rakerkesnas 2024 di Jakarta

Kamis, 25 Apr 2024 - 20:32 WIB

Kriminal

Polisi Bekuk 3 Pengedar-Pemakai Narkoba di Tobadak Mateng

Kamis, 25 Apr 2024 - 11:07 WIB

Politik

PAN Sulbar Kompak Dukung Zulkifli Hasan Jadi Ketum 3 Periode

Kamis, 25 Apr 2024 - 09:06 WIB