SULBARPEDIA.COM, Mamuju — Kampanye Literasi yang digelar oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Mamuju menghadirkan semangat baru bagi para pemuda di Sulawesi Barat. Kegiatan ini menghadirkan Rinaldi Nul Ibrahim, Founder Youth Ranger Indonesia sekaligus Youtz Media, yang memberikan pandangan inspiratif tentang makna literasi di era digital.
Dalam sesi wawancara usai kegiatan, Rinaldi menekankan bahwa literasi tidak hanya terbatas pada aktivitas membaca buku, tetapi juga tentang kemampuan berbagi pengetahuan dan membangun ruang-ruang diskusi yang produktif.
“Literasi itu bukan cuma soal buku, tapi juga tentang berbagi pandangan. Setiap orang punya cara berpikir masing-masing, dan dari situ kita bisa saling belajar dan mendorong teman-teman lain untuk lebih kritis,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, kegiatan seperti kampanye literasi ini penting karena memberikan ruang kepada anak muda untuk tumbuh, berpikir kritis, dan berkolaborasi. Ia juga menyoroti pentingnya lingkungan positif agar anak muda terus berproses dalam mencapai cita-cita mereka.
“Kita harus mencari lingkungan yang bisa saling mengingatkan. Karena kalau lingkungan kita positif, semangat untuk tumbuh juga akan ikut terjaga,” tambahnya.
Rinaldi turut membagikan pandangannya tentang pentingnya mengenal diri sebelum meniru kesuksesan orang lain. Ia berpesan agar anak muda fokus pada potensi diri dan memiliki motivasi yang jelas dalam berkarya.
“Kadang kita terlalu sering melihat orang lain sampai lupa mengenal diri sendiri. Padahal langkah awal menuju sukses adalah tahu dulu siapa diri kita dan apa tujuan kita,” ungkapnya.
Sebagai bentuk nyata dalam mendorong literasi digital, Rinaldi memperkenalkan inovasi yang dikembangkannya, yakni aplikasi Wispen. Platform ini menjadi wadah bagi para penulis dan kreator konten untuk membagikan karya sekaligus mendapatkan penghasilan.
“Di Wispen, semua keuntungan 100 persen untuk kreator. Mereka bisa menulis novel, membuat video, atau karya digital lainnya. Kami hanya mengambil biaya admin kecil, sementara penulisnya yang benar-benar diuntungkan,” jelasnya.
Ia mencontohkan salah satu penulis yang mampu memperoleh penghasilan hingga ratusan juta rupiah melalui platform tersebut. Bagi Rinaldi, hal itu menunjukkan bahwa literasi digital bisa menjadi peluang ekonomi yang menjanjikan.
Rinaldi mengaku terkesan dengan antusiasme generasi muda Sulbar dalam kegiatan literasi ini. Ia menyebut, langkah yang dilakukan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Mamuju patut menjadi contoh bagi daerah lain.
“Saya baru pertama kali ke Mamuju, dan jujur kagum dengan semangatnya. Apalagi dengan dukungan langsung dari Kadis Perpustakaan, ini langkah yang luar biasa. Semoga bisa berkelanjutan dan jadi inspirasi untuk daerah lain,” katanya.
Menurut Rinaldi, tema kampanye literasi “Muda Bergerak, Berdaya, dan Berdampak” sangat relevan dengan semangat zaman. Ia mengajak anak muda untuk terus berkarya, menjaga konsistensi mimpi, dan menjadikan literasi sebagai alat perubahan sosial.
(Adm)












