SULBARPEDIA.COM, Musyawarah Kabupaten (Muskab) Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Kab. Sleman DIY yang berlangsung pada Minggu, 31 Juli 2022 terus menuai protes. Muskab yang berlangsung kontoversial tersebut dihebohkan dengan kemunculan persataun tenis meja (PTM) abal-abal atau PTM buatan yang hadir di Muskab.
Jumat Ahmadi yang merupakan Koordinator Komunitas Tenis Meja se-Kabupaten Sleman yang melakukan aksi walkout saat Muskab menyampaikan bahwa dari 42 peserta Muskab sedikitnya terdapat 19 PTM Abal-abal yang hadir di acara tersebut.
Jumat Ahmadi saat ditemui sela-sela latihannya di Puslat PTMSI Hall Tenis Meja UNY pada Selasa, 2 Agustus 2022 menegaskan bahwa sebagian peserta yang hadir pada Muskab PTMSI adalah merupakan wajah baru yang tidak memenuhi syarat menjadi peserta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“iyaa mas bener itu. Jadi kami saat Muskab kemarin, sangat kaget karena sebagian besar peserta Muskab yang ada di dalam ruangan tidak kami kenal. Mereka mengaku perwakilan dari PTM yang sudah mendapatkan sertifikat resmi dari PTMSI dan sekaligus mendapatkan undangan untuk menghadiri Muskab.”ungkapnya.
Senada dengan hal itu, dihubungi melalui sambungan telepon, Sigit Ahmadi Ketua PTM Godean juga menjelaskan bahwa PTM Abal-abal yang hadir di acara Muskab merupakan PTM dadakan yang sengaja dibuat oleh pengurus PTMSI untuk mendukung salah satu calon pada Muskab PTMSI Sleman.
“Saya sangat prihatin, cara-cara yang tidak sehat seperti ini masih dilakukan oleh kubu status quo”. Berdasarkan catatan saya, ada sedikitnya 19 PTM yang masuk katagori PTM abal-abal diantaranya: PTM Bodeman, PTM Boejaping, PTM Canabis, PTM Demangan, PTM Ganesa, PTM Grogolan, PTM IPA Bedog, PTM Jober, PTM Sokoenem, PTM Suryagiri, PTM Perteg UII Lodadi, PTM Umbul Rejeki, PTM Johan, PTM TT23 Gemawang, PTM Teja Gama, PTM Modinan, PTM Jatirejo, PTM Bibis, dan PTM Mekar. PTM PTM itu adalah PTM yang dibuat dadakan dalam rangka kebutuhan suara di Muskab, namun keberadaannya sangat diragukan,”tegasnya.
Sementara itu, Gus Ridwan selaku EO turnamen-turnamen di Yogyakarta mengatakan bahwa daftar-daftar PTM tersebut tidak pernah mengikuti turnamen atau kejuaraan yang sering diselenggarakan di wilayah Yogyakarta, khususnya di wilayah Kab. Sleman.
“Berdasarkan data yang saya punya, PTM PTM tersebut memang belum pernah mengikuti turnamen di tempat saya. Saya nggak tahu, kalau mereka pernah ikut di tempat lain”, terangnya.
Muskab PTMSI Kab. Sleman yang berlangsung di Aula Kompi Yonmek 403/WP Demak Ijo beberapa waktu yang lalu masih menyisakan banyak masalah. Aksi perlawanan dari kubu reformasi terhadap kubu status quo terus berlanjut. Gugatan-gugatan dari kubu reformasi terus dilakukan, baik kepada pengurus PTMSI Sleman maupun ke lembaga-lembaga terkait seperti KONI Kab. Sleman dan Pengda PTMSI DIY.
Semoga kisruh di tubuh organisasi tenis meja Sleman ini segera berakhir, dan membawa kemajuan bagi semua pihak.
(Lis/Lal)