SULBARPEDIA.COM,- Dewan Pimpinan cabang gerakan Mahasiswa Nasivonal Indonesia (GMNI) menginginkan Pilkada damai tanpa adanya black campaign. Mamuju, 17/10/20
Ketua DPC GMNI Mamuju Nur Alam Syah menyerukan pilkada damai dalam kontestasi pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Mamuju dan menghimbau kepada seluruh kader untuk tidak terlibat dalam politik praktis kepentingan Pilkada apalagi menggiring isu-isu yang dapat menguntungkan salah satu kandidat.
“Kita menyerukan pilkada damai dengan tidak adanya black campaign sebagai bentuk perilaku politik yang jauh dari semangat kompetisi yang sehat serta menguntungkan salah satu kandidat, dan saya selaku ketua GMNI cabang Mamuju yang sah menurut SK Menkumham telah menghimbau kepada seluruh kader DPC GMNI Mamuju untuk tidak terlibat dalam politik praktis kepentingan Pilkada” tutur Alam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lebih lanjut ia mengatakan mahasiswa jangan terjebak pada isu-isu populis semata demi kepentingan kelompok tertentu untuk meraup suara dalam kontestasi pilkada 2020 ini, menurutnya, mahasiswa harus mempertahankan jati dirinya sebagai intermediary actor yang menjembatani antar elit dan rakyatnya. Olehnya sebagai pihak yang sejatinya sebagai agent of change dan agent of sosial control, semestinya mahasiswa tidak memihak kemanapun dalam setiap kontestasi politik.
“Dalam rangka menjaga independensinya, Mahasiswa harusnya konsen pada gerakan-gerakan intelektual yang memproduksi pengetahuan dan memihak pada isu-isu kemanusiaan, bukannya justru terbawa dalam arus kepentingan kekuasaan,”Tegas Alam
Menanggapi nama GMNI Mamuju yang kerap dicatut Ia menjelaskan bahwa pihaknya sebagai ketua DPC GMNI Mamuju yang sah di bawah kepemimpinan ketua umum Arjuna Putra Aldino dan M. Ageng dendy Setiawan yang telah memperoleh SK KEMENKUMHAM NO. AHU-0000510.AH.01.08 Tahun 2020
“Bila mana ada kader yang mengatasnamakan GMNI Mamuju dan menggiring isu-isu populis demi kepentingan perebutan kekuasaan itu bukan GMNI, melainkan kelompok-kelompok yang tidak bertanggungjawab yang telah mengatasnamakan GMNI. Kelompok-kelompok ini kami tengarai adalah kelompok yang telah berafiliasi ke partai politik dan kandidat tertentu, dan saya sebagai ketua yang sah, tidak terlibat di dalam gerakan tersebut” kunci bung Alam.
(Lis/Lal)