Evaluasi Pilkada, Agus Dorong Perbaikan Sistem Pemilu

- Jurnalis

Sabtu, 10 April 2021 - 09:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SULBARPEDIA.COM, – Bupati Pasangkayu periode 2010-2015 dan 2016-2021, Agus Ambo Djiwa, menilai sistem Pilkada langsung yang telah berlangsung sejak tahun 2005 hingga saat ini tidak memiliki azas manfaat. Sehingga menurutnya harus dievaluasi secara menyeluruh. Selain tidak memberikan pendidikan politik yang sehat Pilkada lansung juga dinilai terlalu menguras keuangan negara.

“Menurut saya sistem pilkada langsung ini perlu dievaluasi secara menyeluruh. Masyarakat juga tidak mendapat pelajaran demokrasi dan politik yang baik di balik pelaksanaan pilkada langsung ini. Masyarakat menjadi terpolarisasi, terpecah dan saling bermusuhan satu sama lain karena perbedaan dukungan dan pilihan politik. Hal yang tak kalah pentingnya adalah biaya yang sangat besar. Kita semua harus fair mengakui jika proses pilkada butuh biaya yang besar, itu adalah fakta, siapa pun tak bisa pungkiri itu. Sampai sekarang belum ada solusi bagaimana meminimalisir cost yang besar itu,” jelas Agus, Sabtu (10/4/2021).

Sedangkan dari sisi pembiayaan, menurut Agus, negara melalui KPU mengeluarkan pembiayaan yang terlalu besar. Semestinya, biaya sosialisasi dan alat peraga kampanye dibebankan pada kandidat sehingga tidak menjadi beban negara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dari sisi pendataan pemilih, menurut Agus, data yang dimiliki oleh pihak penyelenggara dalam hal ini KPU selalu berubah pada tiap event pemilu, baik legislatif maupun eksekutif. Data di KPU dan Bawaslu biasanya berbeda dengan pemerintah yakni dinas kependudukan dan capil atau BPS. Koordinasi antar lembaga selalu tidak berjalan dengan baik yang menyebabkan senantiasa terjadi perbedaan data. Para pihak pun biasanya tidak ada yang mau mengalah, cenderung saling menyalahkan.

“Tiap pemilu dan pilkada selalu terjadi perbedaan data pemilih. Ini contohnya terjadi di Pasangkayu. Saat pemilu atau pilpres ada nama masuk daftar pemilih. Tapi, saat pilkada nama itu hilang atau tidak masuk daftar pemilih. Ini siapa yang salah. Mengapa data KPU berbeda dengan data dinas capil atau BPS. Harusnya kan ada kesepakatan bersama, lembaga mana yang fokus mendata, jadi lembaga lain tidak perlu lagi melakukan pendataan. Sehingga tidak terjadi tumpang tindih data,” ungkap Ketua PDIP Sulbar ini.

Sedangkan bagi masyarakat, menurut Agus, tidak mendapatkan pelajaran sama sekali. Masyarakat cenderung pragmatis dalam menghadapi event politik. Hanya sebagian kecil saja yang memilih karena menilai calon kepala daerah dari sisi kualitas, bagusnya visi misi, dan keinginan yang kuat untuk membangun daerah.

“Masyarakat tidak melihat lagi visi misi calon, atau calon yang berkualitas dan memiliki rekam jejak yang baik. Masyarakat cenderung pragmatis. Inilah yang saya katakan pilkada langsung tidak melahirkan pendidikan politik yang sehat,” ujarnya.

Intinya, menurut Agus, banyak hal yang harus dibenahi dan di evaluasi selama pelaksanaan pilkada langsung. Semua stakeholder harus duduk bersama untuk mengevaluasi dan mencarikan solusi terbaik, karena hal ini tidak bisa dibiarkan terus menerus tanpa ada upaya untuk memperbaiki.

“Sistem ini harus diperbaiki. Pemangku kepentingan harus carikan solusi karena kondisi kronis ini tidak bisa dibiarkan begitu terus. Sudah terlalu banyak biaya yang dikeluarkan dan tidak sebanding dengan kualitas dari pilkada itu. Baik pemerintah maupun calon sama-sama mengeluarkan biaya yang besar. Ini harus segera dicarikan solusi demi menyelamatkan demokrasi di negara kita,” tutup Agus.

 

(Lis)

 

Berita Terkait

Raih 10 Kursi, Golkar Geser Demokrat Dari Posisi Ketua DPRD Sulbar
Kunci 1 Kursi DPR RI, Suara PDIP di Sulbar Tembus 127 Ribu, Agus Ambo Djiwa Melanggeng ke Senayan
PDIP Sulbar Klaim Perolehan Kursi DPRD di 3 Kabupaten Meningkat
Caleg DPR RI dari PDIP Kembali Dirugikan di Polman, Suara di TPS 2 Puccadi Berkurang
ORI Sulbar Besutan Asisten Prabowo Bersyukur Prabowo-Gibran Menang di Bumi Malaqbi
PDIP Sulbar Komplain, Ada Kesalahan Penginputan Suara Caleg DPR RI di TPS Mamasa dan Polman
Ketum Golkar Airlangga Bidik 60 Persen Suara untuk Pilpres di Sulbar
Caleg DPR RI Ibnu Munzir Komitmen Bangun Sulbar Jika Kembali Melenggang ke Senayan

Berita Terkait

Senin, 25 Maret 2024 - 17:24 WIB

Berbagi Kebahagiaan, Komunitas Free Fire Mamuju Bagi-bagi Takjil Buka Puasa

Kamis, 21 Maret 2024 - 07:19 WIB

Dekatkan Layanan Kesehatan, Pemkab Mamuju Akan Bangun Puskesmas di Karampuang Tahun Ini

Kamis, 21 Maret 2024 - 07:17 WIB

UHC Capai 99%, Kadinkes Mamuju Sebut Warga Bisa Berobat Gratis Hanya dengan KTP

Kamis, 21 Maret 2024 - 07:12 WIB

Kadinkes Mamuju Pastikan Layanan Puskesmas Tetap Beroprasi Saat Libur Lebaran

Minggu, 17 Maret 2024 - 19:35 WIB

Bupati Mamuju Alokasikan Rp 60 M untuk Kesehatan Gratis per Tahun, Warga Apresiasi-Bersyukur

Minggu, 17 Maret 2024 - 14:21 WIB

Safari Ramadan ke Tommo, Sutinah Janji Berikan Satu Ambulans untuk Warga Tammejarra

Kamis, 7 Maret 2024 - 15:42 WIB

72 Kader TPK Kecamatan Mamuju Ikuti Kegiatan Orientasi untuk Tingkatkan Kapasitas

Minggu, 3 Maret 2024 - 13:43 WIB

Satu Personel Polresta Mamuju Terseret Motor hingga Luka Saat Kejar Pelaku Narkoba

Berita Terbaru