MATENG,SULBARPEDIA.Com – Desa Kambunong menjadi titik terakhir gelaran kampanye dialogis Paslon nomor urut satu, Arsal-Askary di Kecamatan Karossa Kabupaten Mamuju Tengah.
Diketahui, Paslon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut satu menggelar kampanye dialogis di 27 titik se Kecamatan Karossa.
Nampak antusias masyarakat di 27 titik untuk menghadiri kampanye dialogis Paslon Bupati dan wakil Bupati nomor urut satu itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Berbagai aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat di Kecamatan Karossa, mulai infrastruktur jalan, pendidikan, kesehatan, air bersih, harga sawit yang tidak menentu, soal susahnya mendapatkan pupuk subsidi untuk sawit sampai dengan keluhan kelangkaan tabung gas elpiji 3 kg.
Dari aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat, yang paling menonjol yakni bagaimana infrastruktur jalan, sebab jalan menjadi salah satu akses bagi masyarakat untuk mengeluarkan hasil produksi masyarakat.
Menjawab aspirasi masyarakat, Arsal Aras menyampaikan, salah satu program prioritas pasangan Arsal-Askary adalah Pengelolaan Jalan dengan focus pada kualitas jalan antar kecamatan, antara desa dengan ibu kota kecamatan dan antara kecamatan dengan ibukota kabupaten.
Kata Arsal, Pemerintah sudah membangun jalan di Mamuju Tengah ini kalau di presentasekan itu baru sekitar 30 sampai 40 persen saja.
“Cita-cita kami kedepan jika kami diberi amanah untuk memimpin Mamuju Tengah ingin melanjutkan agar semua jalan di Mamuju Tengah bisa bagus, bahkan kami bercita-cita membangun jalan beton, bukan hotmix. Kenapa kalau jalan beton bisa bertahan lama ketimbang jalan hotmix, karena itu kedepan akan menjadi perhatian kami terkait infrastruktur jalan,” ungkapnya.
Selain infrastruktur jalan, Arsal juga menegaskan bahwa pemerintah daerah itu tidak memeiliki kewenangan untuk menaikkan harga sawit, yang dilakukan oleh pemerintah daerah adalah menciptakan investasi agar harga sawit itu bisa bersaing.
“Pemerintah tidak punya kewenangan menaikan harga sawit, yang menentukan harga itu adalah pasar, kalau permintaannya banyak maka harga akan naik, sebaliknya jikan permintaannya kurang maka harganya akan turun,” tuturnya.
Menjawab keluhan masyarakat terkait susahnya mendapatkan pupuk, Arsal Aras menyampaikan, pemerintah tidak mensubsidi pupuk sawit, yang di subsidi itu adalah pupuk pangan seperti padi dan jagung.
“Jadi negara menyiapkan pupuk bersubsidi itu untuk pangan, negara tidak menyiapkan pupuk subsidi untuk sawit,” kata Arsal.
“Meski begitu, ini menjadi catatan kami untuk disampaikan ke pemerintah pusat, karena setiap kami turun kelapangan hampir semua menginginkan jangan hanya pangan saja yang disubsidi, tapi sawit juga bisa disubsidi pupuknya,” sambung Arsal.
Kenapa negara mensubsidi hanya pangan saja kata Arsal, karena secara global pangan ini mulai krisis, sebagai contoh, sebelum mekar Mamuju Tengah ada sekitar 10 ribu hektare lebih sawah di Mamuju Tengah, tapi sekarang tinggal sekitar 4 ribu hektar.
“Secara nasional kita juga kelangkaan pangan, yang biasa dilakukan oleh negara kita adalah mengimpor beras dari Thailand, Filipina, Miyanmar. Akhir-akhir ini negara tersebut mengurangi penjualan berasnya yang disebabkan karena kondisi iklim yang panas panjang bergeser ke negara mereka yang menyebabkan produksi pangannya juga tidak bagus, sehingga negara kita memporsir pembiayaan itu ke pangan,” ungkapnya.
“Sehingga negara kita mensubsidi pupuk untuk kategori pangan. Dan apa yang disampaikan oleh penyuluh pertanian itu betul bahwa sampai saat ini negara belum mensubsidi pupuk untuk tanaman sawit,” jelasnya
Begitu pendidikan, Paslon nomor urut satu berkomitmen untuk meningkatkan kualitas SDM di Mamuju Tengah melalui pemberian beasiswa bagi siswa yang kurang mampu dan yang berprestasi.
Kata Arsal, salah satu langkah yang akan dijalankan yakni menyalurkan anggaran belanja daerah dengan tepat sasaran, termasuk untuk pendidikan, kesehatan dan infrastruktur jalan.
“Dengan APBD yang masih sangat minim, saya berupaya mengoptimalkan agar semuanya tersalurkan dengan baik, termasuk ke bidang pendidikan,” ucapnya.
Ia menekankan pentingnya pendidikan berkualitas untuk para siswa-siswi yang berprestasi dan kurang mampu di Mamuju Tengah.
Arsal menegaskan memiliki niatan besar agar kualitas pendidikan di Mamuju Tengah bisa mencapai level yang lebih baik. Karenanya, ia yakin melalui pendidikan yang baik maka akan muncul bibit-bibit unggul potensial dari Mamuju Tengah.
“Isu-isu strategis di Kabupaten Mamuju Tengah harus diatasi agar masyarakat sejahtera, kesejahteraan itu tidak hanya sekedar menjadi wacana, tapi benar-benar dirasakan oleh masyarakat Mamuju Tengah, olehnya kualitas SDM yang menjadi kuncinya, maka itu harus kita entaskan dengan berbagai program unggulan, salah satunya dibidang pendidikan,” tandasnya. (tim)