SULBARPEDIA.COM, – Ketua DPRD Sulawesi Barat (Sulbar), Amalia Fitri Aras, mendampingi Penjabat (Pj) Gubernur Sulbar, Bahtiar, dalam kegiatan pelepasan benih ikan nila di Sungai Kali Mamuju. Penebaran secara simbolis dilakukan dengan melepas 50 ribu benih ikan, sementara sisanya disebar oleh warga setempat bersama staf Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulbar.
Program ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Provinsi Sulbar untuk mendorong masyarakat membudidayakan ikan nila serta merasakan manfaatnya secara langsung.
Sejumlah pejabat turut hadir dalam kegiatan ini, termasuk Kadis DKP Sulbar yang juga Asisten Setda Sulbar, Suyuti Marzuki, Kadis Kesehatan drg. Asran, Kadispora Safaruddin, Kepala Diskominfo Mustari Mula, serta para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketua DPRD Sulbar, Amalia Fitri Aras, menyambut baik program ini dan mengapresiasi langkah Pj Gubernur dalam menyalurkan bantuan benih ikan nila secara luas.
“Kami sangat mendukung program ini karena manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Sebelumnya, bantuan seperti ini harus melalui aspirasi dewan, tetapi kini Pj Gubernur telah menyalurkan ribuan benih secara langsung,” ungkap Amalia. (24/01/2025)
Ia berharap program ini dapat terus berlanjut, bahkan setelah gubernur definitif menjabat nantinya. Selain benih ikan, pemerintah juga menyalurkan berbagai bantuan bibit tanaman, seperti durian, alpukat, dan hortikultura lainnya, guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pj Gubernur Sulbar, Bahtiar, menyampaikan bahwa program penebaran benih ikan nila tidak hanya ditujukan kepada masyarakat, tetapi juga untuk fasilitas publik.
“Sejak awal, saya sudah meminta Dinas Kelautan dan Perikanan untuk menyiapkan program penebaran benih ikan nila dengan target 100 juta ekor per tahun,” ujar Bahtiar.
Ia juga mengungkapkan bahwa pemerintah tengah membangun pusat pembenihan guna mendukung program ini, sehingga distribusi benih ikan ke masyarakat dapat berjalan lebih efektif.
“Benih ikan nila akan ditebar di berbagai ekosistem perairan, seperti sungai, danau, hingga bendungan. Harapannya, dalam enam bulan ke depan, masyarakat sudah bisa menikmati hasilnya tanpa perlu khawatir tentang pakan tambahan,” jelasnya.
(Wid)