SULBARPEDIA.COM,- Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Mamuju, Suaib bakal meninjau langsung penimbangan Posyandu, ini dilakukan setelah penimbangan bayi di Posyandu baru mencapai angka 68,4 persen pada pelaksanaan bulan intervensi serentak pencegahan stunting selama Juni 2024.
Capaian tersebut terbilang masih rendah, sebab jika dibandingkan enam kabupaten lainnya di Sulawesi Barat (Sulbar), Kabupaten Mamuju berada di urutan terkahir.
![](https://sulbarpedia.com/wp-content/uploads/2024/06/IMG-20240626-WA0023.jpg)
“Di bulan ini penilaian timbangan bayi hingga tanggal 30 Juni itu digalakkan semua Posyandu, dan Insya Allah saya akan turun langsung melihat, dan suratnya akan segera dibuat, saya rasa sebagai Ibu Kota Provinsi ini sangat memprihatinkan, sebab masih 8 Posyandu yang tidak menimbang karena tidak ada Kader,” kata Suaib dalam Rakor Pokjanal Posyandu, Rabu (26/6/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Suaib menegaskan, setelah mengundang para Kepala Puskemas, Pemkab Mamuju juga akan melibatkan semua Camat, dan para Kepala Desa.
“Kurang elok rasanya kita selalu berada diurutan terakhir,” jelasnya.
Suaib menguraikan, setelah pihaknya menggelar rapat evaluasi internal dengan menggunakan data Badan Pusat Statistik (BPS), data sasaran untuk yang digunakan saat ini tidak update.
“Jadi yang digunakan sasaran laporan Posyandu itu tahun sebelumnya, sehingga saya sampaikan untuk Dinkes, dan para Camat, untuk segera mendata ulang jumlah yang sebenarnya karena jangan sampai jumlah sasaran bakita kita selama ini sudah tidak ada, atau pindah,” ujarnya.
Ia meminta khususnya Kepala Lingkungan/Kades membedah data. Mereka diminta agar berkoordinasi bersama masyarakat setempat mencatat ulang jumlah balita dilengkapi dengan berita acara rapat ditingkat Desa/Lingkungan.
“Ada berita acara supaya pendataan itu bisa dipertanggungjawabkan, dan sasarannya harus kita sikapi dengan data yang nyata, kemudian jika sudah tuntas laporannya disampaikan ke Dinkes,” pungkasnya.
Baca Juga: Bulan Intervensi Stunting, Dinkes Mamuju Catat Angka Balita Ditimbang hingga 24 Juni 68,4%
Sementara itu, Kabid Kesmas Dinkes Mamuju menyampaikan jika salah satu program nasional yang digalakkan di daerah yakni percepatan penurunan angka stunting.
“Salah satu program prioritas nasional daerah adalah program percepatan penurunan stunting. Di mana deteksi awal penemuan stunting di Posyandu,” kata Dewi.
Hanya saja kata Dewi, angka kunjungan orang tua yang membawa bayinya ke Posyandu masih rendah. Termasuk di bulan serentak intervensi stunting yang digelar selama Juni 2024, pihaknya mencatat angka balita ditimbang baru mencapai 68,4 persen.
“Hanya saja yang menjadi permasalahan di Kabupaten Mamuju adalah rendahnya partispasi masyarakat untuk mmbwa anaknya yg beumur 0-51 bulan ke Posyandu. Di bulan intervensi serentak saja, seperti bulan Juni ini, hingga tanggal 24 Juni 2024 baru 68,4 persen, sedangkan target yang ditentukan pemerintah pusat adalah 100 persen,” ungkapnya.
(adv/adm)