Jadi Peyumbang Devisa Terbesar di Sulbar, Ekspor Kelapa Sawit Capai 2,3 T

- Jurnalis

Kamis, 1 September 2022 - 07:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SULBARPEDIA.COM, – Berdasarkan data sistem Automasi Badan Karantina Pertanian (IQ-Fast), Karantina Pertanian Sulbar telah mensertifikasi Crude Palm Oil (CPO) dan turunan sawit sebanyak 184 ribu ton dengan nilai barang Rp 2,3 triliun selama periode Januari hingga Agustus 2022 dan menjadi komoditas ekspor penyumbang devisa terbesar di Sulbar sehingga devisa tersebut mampu mendorong dan meningkatkan perekonomian di Sulbar.

Kepala Karantina Pertanian Sulbar Agus Karyono mengatakan bahwa terdapat 9 komoditas pertanian ekspor Sulbar yang meliputi Olein, Stearin, PFAD, Oil, Cangkang Sawit, Kopi, Sapu Lidi, Briket Batok Kelapa, dan Durian. Sub sektor perkebunan CPO dan turunannya mendominasi lebih dari 90% dalam hal kontribusi sebagai penyumbang devisa terbesar ekspor. Turunan sawit tersebut terdiri dari Refined Bleached Deodorized (RBD) Palm Olein sebanyak 132.000 ton, RBD Palm Stearin 46.000 ton, Palm Fatty Acid Distillate (PFAD) 4.000 ton dan RBD Palm Oil 1.750 ton. Terdapat 11 negara tujuan ekspor yaitu Tiongkok, Filipina, Pakistan, India, Malaysia, Korea, Jepang, Denmark, Yordania dan Yaman. Pintu pengeluaran ekspor di Pelabuhan Tanjung Bakau Kab Pasangkayu dan Pelabuhan Belang-Belang Kab Mamuju.

“Selama periode tersebut RBD Palm Olein menyumbang Rp. 1,7 triliun, kemudian RBD Palm Stearin sebanyak Rp. 505,8 miliar, disusul oleh PFAD sebanyak Rp. 57,3 miliar dan ditutup oleh RBD Palm Oil sebanyak Rp. 21,6 miliar,” kata Agus Karyono,  Kamis 01/09/22 saat menggelar Media Gathering di Mamuju.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia menambahkan bahwa jika dibandingkan pada tahun lalu dengan periode yang sama, capaian ekspor tahun ini mengalami penurunan.

“Hal ini disebabkan adanya kebijakan pemerintah terkait pelarangan ekspor CPO dan prioritas mencukupi kebutuhan dalam negeri, namun setelah ada pencabutan larangan ekspor CPO sejak 23 Mei 2022 secara bertahap ekspor mulai meningkat” beber Agus.

Namun ada hal yang sangat membanggakan dan menggembirakan, bahwa tahun ini terdapat penambahan ragam komoditas pertanian yang mengalami lonjakan signifikan, baik dari sisi volume maupun nilai barang. Komoditas tersebut adalah cangkang sawit, kopi dan sapu lidi.

“Cangkang sawit memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Setelah tahun lalu kita ekspor ke Jepang sebanyak 2 kali dengan volume 25 kilogram, tahun ini kita mampu ekspor sebanyak 6 kali dengan volume 46.500 ton dengan nilai sebesar Rp. 65,9 miliar, cangkang sawit diminati oleh Jepang sebagai sumber energi terbarukan dan ramah lingkungan,” ujar Agus.

“Kemudian, kopi juga mengalami peningkatan signifikan. Kopi asal Mamasa tersebut berhasil menembus pasar Eropa pada tahun lalu sebanyak 29 kilogram atau nilai barang Rp. 6 juta dan tahun ini kembali diekspor ke Denmark sebanyak 180 kilogram dengan nilai barang Rp. 17 juta, Selanjutnya ekspor sapu lidi sebanyak 25 ton yang berasal dari Kabupaten Polewali Mandar senilai Rp. 130 juta dengan negara tujuan India,” tambah Agus.

“Capaian ekspor diatas sejalan dengan program unggulan Kementerian Pertanian Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks) yang meliputi peningkatan volume dan frekuensi ekspor, penambahan ragam jenis ekspor, penambahan eksportir baru, penambahan negara tujuan. Karantina Pertanian Sulbar senantiasa memfasilitasi dan mengakselerasi ekspor dengan memastikan komoditas pertanian tersebut terbebas dari hama penyakit dan telah sesuai dengan persyaratan negara tujuan.” tutup Agus.

 

 

(Lis/Lal)

 

 

 

Berita Terkait

Mendagri Tito Lantik Bahtiar Baharuddin Jadi Pj Gubernur Sulbar Gantikan Prof Zudan
Ibu Iriana dan Wury Ma’ruf Takjub Keindahan Tenun Sekomandi, Saqbe Mandar hingga Sambu
Pertamina Patra Niaga Sulawesi Pastikan Ketersediaan Avtur untuk Penerbangan Haji 2024
Pertamina Sulawesi Apresiasi Kinerja Agen Terbaik BBM Industri dan Distributor Petrochemical
Presiden Jokowi Bakal Kunjungi 3 Kabupaten di Sulbar, Ini Agendanya
Menteri PPPA RI Apresiasi Pertamina, Hadirkan Program Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Berkelanjutan melalui SAPD
Berkah Ramadhan, Pertamina Sulawesi Tambah 16 Ribu Pasokan LPG 3 Kg di Sulbar
Pertamina Regional Sulawesi Jamin Ketersediaan BBM dan LPG Jelang Nataru

Berita Terkait

Jumat, 17 Mei 2024 - 11:12 WIB

Mendagri Tito Lantik Bahtiar Baharuddin Jadi Pj Gubernur Sulbar Gantikan Prof Zudan

Senin, 13 Mei 2024 - 19:52 WIB

Pertamina Patra Niaga Sulawesi Pastikan Ketersediaan Avtur untuk Penerbangan Haji 2024

Senin, 6 Mei 2024 - 14:27 WIB

Pertamina Sulawesi Apresiasi Kinerja Agen Terbaik BBM Industri dan Distributor Petrochemical

Jumat, 19 April 2024 - 01:11 WIB

Presiden Jokowi Bakal Kunjungi 3 Kabupaten di Sulbar, Ini Agendanya

Kamis, 28 Maret 2024 - 16:06 WIB

Menteri PPPA RI Apresiasi Pertamina, Hadirkan Program Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Berkelanjutan melalui SAPD

Rabu, 20 Maret 2024 - 09:41 WIB

Berkah Ramadhan, Pertamina Sulawesi Tambah 16 Ribu Pasokan LPG 3 Kg di Sulbar

Sabtu, 16 Desember 2023 - 09:23 WIB

Pertamina Regional Sulawesi Jamin Ketersediaan BBM dan LPG Jelang Nataru

Jumat, 24 November 2023 - 13:00 WIB

Pertamina Sesuaikan Harga LPG Non Subsidi, Harga LPG 5,5 Kg di Sulbar Turun Enam Ribu Rupiah

Berita Terbaru