SULBARPEDIA.COM,- Mamuju, Kepala dinas kesehatan (Dinkes) Sulawesi barat (Sulbar), Dr. Asrun Masdy memaparkan hasil catatan Aplikasi elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis masyarakat (e-PPGBM) besutan Kementrian kesehatan pada acara “Bicara Sulbar” di kanal YouTube tribunsulbar, Senin (23/5/22)
e-PPGBM sendiri merupakan pencatatan dan pelaporan berbasis masyarakat dengan teknologi elektronik yang dengan aplikasi ini, tenaga pelaksana gizi dan pemangku kebijakan di daerah dapat lebih dipermudah dalam mengamati permasalahan gizi di wilayah masing-masing untuk selanjutnya mengambil keputusan terhadap dan tindakan apa yang akan dilakukan, baik secara komunitas maupun individu.
Dalam paparannya, Kadinkes menyebut Sulbar memeroleh angka 24,7 persen pada kondisi peningkatan status gizi
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kita sudah membawa hasil yang baik” Kata Kadinkes saat menjelaskan hasil e-ppgbm
Meski beberapa survey berbeda soal gizi namun Asrun menegaskan dirinya lebih mengacu pada e-PPGBM
Survey studi status gizi Indonesia (Ssgi) sendiri masih mencatat Sulbar berada pada angka 33,8 persen yang cukup jauh berbeda dari hasil e-ppgbm
“Saya lebih cnderung pada catatan rutin seluruh Puskesmas indonesia, namanya elektronik pelaporan dan pencatatan gizi berbasis masyarakat (e-ppgbm) yang dilaporkan langsung secara online” Urai kadinkes
Lebih lanjut, Asrun menjelaskan meski standar nasional gizi berada pada angka 10 persen, namun pihaknya hingga kini terus menggenjot program untuk berada paling tidak mendekati angka tersebut
Diakhir program, Kadinkes menyebut penyelesaian Stunting yang runtutannya dari gizi kurang akan terus hadir bersama BKKBN
“Mudah-mudahan Stunting bisa kita lepaskan status no 2 dari terakhir dan menyandang standar nasional” harapnya
“Jika itu tercapai semua mata akan melihat Sulbar mampu keluar dari persoalan stunting” Kunci Kadinkes
(ADV)