Kebijakan Airlangga Dinilai Sukses Bawa RI Keluar dari Resesi

- Jurnalis

Sabtu, 7 Agustus 2021 - 10:11 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SULBARPEDIA.COM, —Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) dinilai sejumlah pihak berhasil membawa Indonesia keluar dari resesi. Kepala Departemen Ekonomi Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Yose Rizal Damuri mengatakan, Ketua KPCPEN Airlangga Hartarto bisa meredam penyebaran Covid-19 sekaligus sukses membawa Indonesia keluar dari resesi.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada kuartal II 2021 mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 7,07 persen. Menurut Yose, angka itu menjadi yang tertinggi dalam 17 tahun terakhir atau sejak 2004.

Yose mengatakan, penanganan pandemi di Indonesia tak hanya mengutamakan sektor kesehatan, tetapi juga ekonomi, berhasil mencatatkan hasil positif.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Program pemerintah membantu di beberapa sektor. Kondisi kesehatan yang under control juga memengaruhi,” kata Yose Rizal Damuri dalam keterangan, Jumat (6/8/2021).

Yose menambahkan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mengamankan sisi ekonomi nasional. Hal inilah yang membuat Indonesia kini keluar dari resesi ekonomi.

Menurut Yose, perbaikan ekonomi nasional lebih disebabkan karena perbaikan kesehatan. Imbasnya, sambung dia, pengeluaran uang tidak lagi bersikap wait and see sehingga investor juga tak segan untuk menanamkan modalnya.

Penilaian Yose sejalan dengan strategi yang dibuat Airlangga. Menggunakan pola helicopter view, Ketua Umum Partai Golkar itu tidak sekadar memfokuskan penanganan pandemi dari sisi ekonomi atau kesehatan saja.

“Kita melihat situasi ini secara helicopter view, tidak bisa secara parsial. Jika hanya dilihat dari sisi kesehatan, kebijakan terkesan kurang tegas. Jika dilihat dari sisi ekonomi saja, kebijakannya terkesan terlalu membatasi. Ini harus dilakukan secara hati-hati dan dihitung dengan cermat, karena pemerintah harus mempertimbangkan berbagai aspek ini,” kata Yose.

Dia melanjutkan, demi menjaga daya beli masyarakat tetap tinggi maka pemerintah menerapkan beragam skema bantuan sosial dan insentif. Menurut Yose, program tersebut memberikan dampak positif. Bantuan sosial mampu mendorong konsumsi.

“Program pemerintah tentunya berguna untuk menjaga kehidupan masyarakat tidak jatuh terlalu dalam. Agar masyarakat bisa hidup secara subsisten sambil menunggu perbaikan,” katanya.

Sementara, peneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad juga mengapresiasi peran Airlangga terkait pertumbuhan ekonomi nasional.

Dia menilai pertumbuhan ekonomi bisa mempertegas usaha pemerintah yang tak sekadar memfokuskan penanganan pandemi dalam satu sektor saja.

“Pertumbuhan ekonomi 7,07 persen adalah capaian yang luar biasa besar dalam proses pemulihan ekonomi nasional,” katanya.

Dia mengatakan, ekonomi yang mengalami pertumbuhan positif juga akan berdampak di sektor kesehatan juga terus mengalami perbaikan. Menurutnya, pemerintah cukup berhasil menangani pandemi.

“Walaupun kasus konfirmasi positif harian masih relatif besar, tapi cukup bisa ditahan sehingga tidak meledak seperti di India,” kata Saidiman Ahmad.

Sebelumnya, Menko Airlangga mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2021 lebih tinggi dibandingkan sejumlah negara tetangga. Seperti diketahui, pada kuartal tersebut ekonomi tumbuh sebesar 7,07 persen year on year (yoy).

“Pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dibandingkan negara tetangga kita seperti India yang sebesar 1,6 persen, Vietnam 6,6 persen, Korea Selatan 5,9 persen, dan Jepang minus 1,6 persen,” kata Airlangga dalam konferensi pers virtual di Jakarta pada Kamis (5/8/2021).

Airlangga menambahkan, seluruh wilayah Indonesia telah mengalami perbaikan dalam perekonomiannya. Pulau Jawa sebagai kontributor terbesar perekonomian nasional tumbuh tinggi sebesar 7,78 persen di kuartal II 2021, diikuti Pulau Maluku dan Papua, Sulawesi, Kalimantan, Sumatera, dan Bali.

 

(Lis/Lal)

 

 

Berita Terkait

Mendagri Tito Lantik Bahtiar Baharuddin Jadi Pj Gubernur Sulbar Gantikan Prof Zudan
Ibu Iriana dan Wury Ma’ruf Takjub Keindahan Tenun Sekomandi, Saqbe Mandar hingga Sambu
Pertamina Patra Niaga Sulawesi Pastikan Ketersediaan Avtur untuk Penerbangan Haji 2024
Pertamina Sulawesi Apresiasi Kinerja Agen Terbaik BBM Industri dan Distributor Petrochemical
Presiden Jokowi Bakal Kunjungi 3 Kabupaten di Sulbar, Ini Agendanya
Menteri PPPA RI Apresiasi Pertamina, Hadirkan Program Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Berkelanjutan melalui SAPD
Berkah Ramadhan, Pertamina Sulawesi Tambah 16 Ribu Pasokan LPG 3 Kg di Sulbar
Pertamina Regional Sulawesi Jamin Ketersediaan BBM dan LPG Jelang Nataru

Berita Terkait

Jumat, 17 Mei 2024 - 11:12 WIB

Mendagri Tito Lantik Bahtiar Baharuddin Jadi Pj Gubernur Sulbar Gantikan Prof Zudan

Senin, 13 Mei 2024 - 19:52 WIB

Pertamina Patra Niaga Sulawesi Pastikan Ketersediaan Avtur untuk Penerbangan Haji 2024

Senin, 6 Mei 2024 - 14:27 WIB

Pertamina Sulawesi Apresiasi Kinerja Agen Terbaik BBM Industri dan Distributor Petrochemical

Jumat, 19 April 2024 - 01:11 WIB

Presiden Jokowi Bakal Kunjungi 3 Kabupaten di Sulbar, Ini Agendanya

Kamis, 28 Maret 2024 - 16:06 WIB

Menteri PPPA RI Apresiasi Pertamina, Hadirkan Program Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Berkelanjutan melalui SAPD

Rabu, 20 Maret 2024 - 09:41 WIB

Berkah Ramadhan, Pertamina Sulawesi Tambah 16 Ribu Pasokan LPG 3 Kg di Sulbar

Sabtu, 16 Desember 2023 - 09:23 WIB

Pertamina Regional Sulawesi Jamin Ketersediaan BBM dan LPG Jelang Nataru

Jumat, 24 November 2023 - 13:00 WIB

Pertamina Sesuaikan Harga LPG Non Subsidi, Harga LPG 5,5 Kg di Sulbar Turun Enam Ribu Rupiah

Berita Terbaru