MATENG, Sulbarpedia – Sangat memprihatinkan kondisi tempat tinggal keluarga Pak Herman (38) yang sudah 7 tahun tinggal di rumah gubuk semenjak pindah dari Kalimantan.
Pak Herman dan Irma (45) istrinya memiliki 4 orang anak, terpantau ruamh mereka lebih mirip dengan sebuah gubuk.
Saat berkunjung kerumah beliau Sabtu, 10 Juli 2021, Keluarga ini tampak tak punya tempat lain, selain gubuk kecil yang berukuran 3×4 itu yang saat ini mereka tempati.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ya mau diapalagi kasihan, beginilah kondisi rumah kami, terkadang kalo hujan turun
kita pasti basah, karena atap rumah suda pada bolong semua, jadi kalo hujannya lama kami tidak akan bisa tidur.” Kata Irma kepada laman ini.
Lanjut cerita Irman “tidak ada pilihan lain, memang beginilah kondisi rumah kami, dan ini sudah 7 tahun kami begini,” jelasnya.
Pak Herman dan keluarga ini hanya bekerja sebagai tukang pemungut botol plastik dan kardus bekas, sebagai penopang perekonomia mereka.
Ibu Irma juga mengatakan jika mereka belum mampu bikin rumah “mana mungkin saya bisa bangun rumah sedangkan pekerjaan kami hanya sebagai pengumpul barang-barang bekas dari pembuangan sampah,” ungkapnya.
Pak Herman bersama keluarganya sat ini tinggal dan sudah jadi warga Desa Tabolang, Dusun Jenetallasa RT 02.
“Kami pernah tinggal di Kalimantan dan kemudian kesini suda 7 tahun tinggal disini,” beber Irma
Irma juga bercerita jika mereka ingin bagun rumah tapi suda 4 tahun tidak jadi-jadi, “hanya baru pondasi dan beberapa biji batako yang terpasang, karena kami tidak mampu lanjut membangun,” pungkas.
Dulu, lanjut Irma, perna datang dari Basnas, tapi katanya dari Info mereka dapat kami ini orang berada, makanya katanya tidak dapat bantuan Rumah.
“Ngapain kami hidup bersusah-susah begini selama 7 tahun kalo kami orang berada,” jelas Irma.
Waktu itu kami aminin saja, karena itu saya anggap doa untuk kami, “ya semoga saja. Katanya
Irma, Kalo dari desa, suda sering kali datang mendata dan poto rumah, katanya untuk pendataan bantuan rumah, tapi sampai sekarang tidak ada.
“Ya mungkin belum rejeki kami,” tutup Irma.
Penulis : Aris / Rul