SULBARPEDIA.COM,-Wakil ketua DPRD Sulbar Usman Suhuriah meluncurkan buku barunya yang berjudul “Jangan Melambat Di Lajur Cepat”. Buku ini merupakan karya ke-3 yang berhasil ditulis dan diterbitkan politisi partai Golkar asal Polewali Mandar itu.
Wakil ketua DPRD Sulbar Usman Suhuriah kepada wartawan saat menggelar Media Gathering disebuh Caffe di Mamuju, Selasa 21/09/21 menjelaskan bahwa buku Jangan Melambat Di Lajur Cepat ini berisi 73 judul dan terdiri dari 313 halaman.
Buku ini kata Usman ditulis dengan gaya populer berisi telaah, fakta, data dan fenomena yang dihadapi Sulawesi Barat (Sulbar), termasuk sejumlah problematika yang saat ini menjadi persoalan serius yang dihadapi Pemprov.Sulbar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Fakta data dan fenomena ini harus dikelola bila Sulbar berniat mengejar ketertinggalannya. Fakta dan fenomena yang ada di Sulbar yakni terkait dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang masih rendah, Reformasi birokrasi, akutnya ketergantungan keuangan daerah kepada pemerintah pusat, angka kemiskinan yang cukup tinggi, pengangguran dan lain sebagainya, fenomena ini memerlukan langkah taktis dari kepala daerah seperti misalnya bagaimna Pemprov.Sulbar menemukan pendapatan baru, memenfaatkan potensi SDA, dan melakukan konsolidasi mengarahkan kemampuan semua pihak untuk dapat mencari solusi dari segala persoalan yang ada dan jangan jalan sendiri-sendiri.”kata mantan ketua KPU Sulbar itu.
Selain itu, buku ini juga mengulas sikap acuh atau karakter sejumlah eleman masyarakat seperti ormas, organisasi masyarakat sipil, perguruan tinggi dan swasta yang seolah terkesan tidak ikut berkontribusi mendorong percepatan kemajuan daerah ini.
“Percepatan ini penting karena suka tidak suka, kita semunya sedang berjalan diatas jalur cepat. Jalur cepat yang dimaksud adalah perubahan -perubahan yang ada itu lebih cepat daripada yang kita duga. Sehingga bagi saya Sulbar harus dikelola dengan baik agar tidak mengalami pelambatan.”kata politisi Golkar itu.
Usman menambahkan, buku ini juga menggambarkan soal sejumlah hambatan dan tantangan dalam percepatan pembangunan daerah seperti masih tingginya ego sektoral, mendahulukan kepentingan pribadi dan kelompok daripada kepentingan umum.
“Banyak hal yang belum dikelola secara maksimal contoh seperti jalur ALKI II, wilayah pesisir untuk pengelolaan perikanan dan sektor lain dibidang perkebunan dan pertanian yang semua itu memiliki potensi besar untuk memajukan Sulbar. Kalau ini semua dikelola dengan baik maka Sulbar akan terhindar dari Stanting,gizi buruk ,kemiskinan dan sejumlah masalah sosial yang lain.”tegas Usman.
Peluncuran buku ini sebagai kado spesial dalam rangka memperingati Hari Jadi Sulawesi Barat yang jatuh pada tanggal 22 September 2021 besok.
(Lal)