SULBARPEDIA.COM, Rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan ke 79 RI, tingkat provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) berbeda dari rangkaian tahun sebelumnya. Termasuk berbeda dengan daerah lainnya di Indonesia. HUT 2024 kali ini, Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin menggagas tema “Merdeka dari Kemiskinan”.
Hal ini dikemukakan Bahtiar menjelang perayaan HUT Kemerdekaan RI yang akan berlangsung di Anjungan Manakarra Mamuju. Pada kesempatan tersebut Pj Bahtiar menilai bahwa untuk merdeka dari kemiskinan maka Sulbar harus memanfaatkan potensi alam yang melimpah.
Menurut Dirjen Kemendagri tersebut, Provinsi Sulawesi Barat merupakan provinsi yang memiliki potensi sumber daya alam yang besar terutama di sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan serta peternakan. Wilayah ini juga strategis karena merupakan pintu gerbang segitiga yang menghubungkan Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Kalimantan Timur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Harapan dan masa depan telah nampak di depan mata dengan hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN). Kehadiran IKN adalah salah satu entry poin bagi Sulbar untuk maju dan mensejahtrerakan rakyatnya” kata Bahtiar, Jumat (16/8/2024).
Maka dari itu, lanjut Bahtiar, penerapan Ekonomi Biru dan Ekonomi Hijau dan peternakan adalah konsep yang paling nyata dan tepat bagi Sulbar agar rakyatnya merdeka dari kemiskinan.
Salah satu agenda rangkaian HUT Kemerdekaan RI Sulbar adalah menebar bibit kepiting bakau. Program ekonomi biru ini disebut sebut Bahtiar akan menjadi daya tarik baru bagi nelayan. Untuk itu pihaknya akan memulai menebar benih kepiting bakau yang dia beli sendiri dari Kabupaten Bone.
“Sore ini semarak HUT RI ke 79 kita akan lepas kepiting di bakau mangrove desa Bambu dan desa Sumare Mamuju” kata Bahtiar, Jum’at (16/8/2024).
Kepiting bakau tersebut diangkut dari Kabupaten Bone dan Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel) menggunakan dana pribadi Pj Bahtiar agar kelak empat bulan ke depan nelayan di sekitar bakau manggrove akan memanfaatkan atau memanennya. Menurut Bahtiar, siklus nelayan di Sulbar hanya bisa mencari ikan di tengah laut selama delapan bulan namun jika memasuki musim angin barat tiba maka nelayan nelayan tersebut memilih tidak akan melaut sehingga mereka hanya akan mencari ikan yang tak jauh dari daratan.
Sehingga program menebar kepiting bakau di kawasan mangrove dapat dimanfaatkan oleh nelayan atau warga sekitar jika musim angin barat tiba.
Baca Juga: Pemprov Sulbar dan PT Cipta Agri Pratama Teken MoU Pengembangan Budidaya Pisang Cavendish
Termasuk menghadirkan rumpon rumpon atau rumah buatan yang telah disebar oleh Pj Bahtiar bersama Polda Sulbar, Korem Mamuju serta Lanal Mamuju.
“Dalam tempo empat bulan ke depan masyarakat dapat menikmati ikan-ikan di tepi pesisir Teluk Mamuju. Ini semua imbuh Bahtiar adalah ikhtiar memerdekakan rakyat Sulbar dari kemiskinan,” tanda Bahtiar.
(adv/adm)