JAKARTAPEDIA- Pasca pergantian kepemimpinan dari Setya Novanto ke Airlangga Hartarto, Partai Golkar mengalami kenaikan elektabilitas.
Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Rully Akbar menjelaskan, dalam penelitian yang dilakukan pihaknya pada Agustus 2017, elektabilitas Golkar hanya 11,6 persen. Partai beringin saat itu berada di posisi ketiga dan jauh di bawah Partai Gerindra.
Sementara pada Desember 2017, elektabilitas Golkar naik menjadi 13,8 persen dan terus naik awal tahun ini menjadi 15,5 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Pasca pergantian kepemimpinan, elektabilitas Partai Golkar mulai membaik dan menunjukkan tren kenaikan,” beber Rully dalam paparan hasil survei di Kantor LSI, Jalan Pemuda, Jakarta, Rabu (24/1).
Survei dilakukan dengan responden sebanyak 1.200 orang yang dipilih berdasarkan multi stage random sampling. Wawancara dilakukan secara tatap muka terhadap responden di 34 provinsi dari tanggal 7 sampai 14 Januari 2018.
Margin of error hasil penelitian adalah plus minus 2,9 persen. Survei juga dilengkapi dengan riset kualitatif seperti FGD, media analisis, dan depth interview narasumber.
[rmol]