MAMUJU,- Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar bersama pimpinan OPD Pemprov Sulbar melakukan jamuan makan malam dengan Tim Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhanas (RI) yang berlangsung di Rujab Gubernur Sulbar, Kamis 25 April 2019.
Pada kesempatan tersebut, Ali Baal menyampaikan terima kasih dan mengapresiasi kedatangan Tim Lemhabas RI di Sulbar. Pada kesempatan tersebut, Ali Baal kepada Tin Lemhanas menyampaikan kondisi Sulbar.
Provinsi Sulbar terdiri dari enam kabupaten, dan baru satu kabupaten yang telah meraih Adipura. Hal tersebut tidak menyurutkan kabupaten-kabupaten lainnya tetapi merupakan motivasi dan daya saing untuk lebih mengembangkan wilayah pemerintahan di tiap kabupaten yang ada di Sulbar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lebih lanjut disampaikan, tingkat demokrasi di Sulbar masih bervariasi mulai dari hal positif hingga negatif, walaupun sebenarnya demokrasi negatif dinilai sangat merusak dalam sistem pemerintahan daerah dan masyarakat, maka dari itu diperlukan evaluasi lebih lanjut kedepan dalam melakukan pesta demokrasi secara serentak dari berbagai kekurangan yang telah terjadi di beberapa wilayah di tanah air.
” Kita sebenarnya tidak mau seperti itu, karena kita juga sudah masuk dalam kategori Negara adidaya dibidang budaya dan itu harus direvitalisasi lagi sehingga Negara kita ini bisa mendapatkan sumber pendapatan yang besar dibidang wisata,” sebut pria yang akrab disapa ABM itu
Kepada tim Lemhanas, Ia pun berharap untuk mempertahankan keamanan negara dengan membantu memberantas kemiskinan.
Ketua Rombongan Lemhanas RI, Laksamana Pertama TNI. Suratno mengemukakan, kunjungan Tim Lemhanas dalam rangka koordinasi untuk melaksanakan pelatihan di lokasi tujuan Lemhanas. Lemhanas merupakan lembaga pemerintah non kementerian Indonesia yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pendidikan pimpinan tingkat nasional, pengkajian srategis ketahanan nasional dan pemantapan nilai-nilai kebangsaan.
Adapun tujuan pembentukan lembaga tersebut sebagai salah satu urgensi Nasional dalam upaya menyelamatkan dan melestarikan cita-cita proklamasi kemerdekaan dan tujuan bangsa Indonesia serta kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia ditengah-tengah percaturan politik dunia.
” Lemhanas dibentuk harus turun di lapangan dan jangan menjadi tim inklusif, karena kalau jadi inklusif pasti orang-orangnya itu-itu saja,”bebernya
Selain dari itu, Lemhanas diperintahkan terjun ke lapangan atau ke daerah-daerah yang membawa misi nilai-nilai kebangsaan yang dapat diimplementasikan kepada bangsa dan negara.
Masih ditambahkan, tim Lemhanas juga dibentuk agar dapat menjadi leadership yang dapat mendorong semaksimal mungkin demi menjadi agen perubahan membawa Indonesia kearah yang lebih baik.
” Negara kita memang negara tenang maju dan damai, tetapi memang ada Negara-Negara yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan kita, sehingga Negara kita memang terasa maju mundur karena memang ada pengaruh dan sengaja dipengaruhi mungkin, dan kalau negara kita tidak kuat dan tidak paham maka hal itulah yang menyebabkan negara kita tidak maju-maju” tegas Suratno.
( Farid/Kominfo/lal)