SULBARPEDIA.COM, – Plt.Kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan Prov.Sulbar membuka secara resmi Konfrensi Provinsi ke IV Ikatan Guru TK Indonesia (IGTKI)-PGRI Sulbar di Aula Kantor bupati Mamuju Sabtu, 11 Maret 2023.
Konfrensi Provinsi ke IV IGTKI-PGRI Sulbar mengangkat tema “IGTKI -PGRI Menyonsong masa depan organisasi dalam revolusi melalui pemberdayaan guru taman kanak-kanak yang profesional dan bermartabat”.
Ketua IGTKI Sulbar Hj.Bustian, S.Pd pada acara itu menyerukan agar anggota IGTKI dapat terus meningkatkan dan memgembangkan diri agar menjadi guru yang teladan dan profesional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“kami telah melaksanakan sejumlah program kerja, namun kami mengakui masih banyak program kerja kami yang belum selesia karena adanya Pandemi.”terangnya.
Ditempat yang sama Ketua Umum IGTKI Nur Sriyati menjelaskan bahwa rata-rata guru TK merupakan guru non ASN yang pendapatannya masih cukup rendah, Ia berharap IGTKI Sulbar dapat bergandengan tangan dengan pemerintahan daerah khususnya Dinas Pendidikan agar kesejahtraan guru TK dapat lebih ditingkatkan.
“kami titipkan anggota IGTKI yang ada di Sulbar, yang semuanya merupakan guru non ASN. Perlu kami sampaikan bahwa 92 persen guru TK non ASN. Hanya 8 persen yang berstattus ASN. Kami berhatap dengan kehadiran Kadis Pendidikan Sulbar membantu meningkatkan kesejahtraan para guru TK.
Ia berharap berharap Konfrensi ini dapat berjalan dengan baik sehingga mendapatkan pengurus yang amanah, iklas serta tulus dalam membesarkan dan memajukan IGTKI Sulbar.
Plt.Kadis Pendidikan dan kebudayaan Sulbar Drs. H. M.Natsir, MM dalam arahannya mengatakan bahwa revitalisasi dan peningkatan mutu pendidikan di Sulbar harus terus dilakukan. Kepala Inspektorat Sulbar ini mengajak IGTKI Sulbar berkolaborasi mensinergikan program kerja trutama dalam hal peningkatan mutu dan kesejahtraan para guru TK yang ada di daerah ini.
“ini adalah pertemuan perdana kita, sebaiknya kita banyak berdiskusi untuk menyelesaiakan masalah. Ayo sinergikan program kita, saya siap membantu, namun kami juga butuh data. Intinya kolaborasi bersama untuk menyelesaikan masalah, termasuk masalah 92 persen guru TK berstatus non ASN.”tetang mantan Sekda Pasangkayu ini.
Pada acara itu, Natsir juga menyampaikan sejumlah persoalan pada dunia pendidikan di Sulbar, Ia membeberkan setidaknya ada tiga masalah utama dunia pendidikan di Sulbar saat ini yakni; masih tingginya anak tidak sekolah dan anak putus sekolah, yang angkanya mencapai 44 493 orang, IPM Sulbar yang masih rendah dan angka stunting yang sangat tinggi diakibatkan daya beli masyrakat yang rendah, hal ini merupakan indikator rendahnya IPM Sulbar.
“angka anak tidak sekolah dan anak putus sekolah di Sulbar mencapai 44.493 orang, dan baru 1.740 siswa yang kami dapat intervensi. IPM kita masih rendah, usia lama sekolah kita berada pada angka 0,08 tahun sementra nasional sudah di angka 8. Begitu pula dengan angka rata-rata sekolah, kita berada pada posisi 12 tahun angka nasional13 tahun. ini adalah tantangan kita semua,”tegasnya.
Ia mengajak pengurus baru IGTKI Sulbar hasil Konprensi ini dapat membangun sinergitas dan kerjasama dalam menyelesaikan persoalan pendidikan di Sulbar.
“Kami tentu siap bekerjasama berkolaborasi dengan pengurus IGTKI Sulbar untuk mewujudkan Sulbar yang Malaqbi, jadikan profesi ini sebagai sarana ibadah agar dapat berguna bagi orang lain.”tutupnya.
(Lal)