Harga CPO Asal Indonesia Melemah, Ini Penyebabnya

- Jurnalis

Rabu, 7 Agustus 2019 - 23:39 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SULBARPEDIA.COM, – Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/(CPO) sedang tertekan. Kondisi ini kian memberatkan pelaku industri sawit dalam negeri dengan tekanan konflik dagang dan kapasitas produksi sawit yang berlimpah di pasar (oversupply).

Hal ini menjadi sorotan Presiden Direktur Astra Agro Lestari, Santosa. Dia menilai, penurunan harga sawit sepanjang semester pertama sangat berdampak pada kinerja perseroan, bahkan dia mengakui, performa 6 bulan pertama 2019 menjadi yang terburuk dalam satu dekade terakhir.

“Idealnya harga CPO yang diinginkan pasar di level 700 US$ per metrik ton,” kata Santosa kepada CNBC Indonesia, Selasa (7/8/2019) di kantor Astra Agro, Pulogadung, Jakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sedang Ambruk, Berapa Harga Ideal CPO Bagi Produsen?Sumber data: CIF Rotterdam

Untuk bangkit pada era kejayaan komoditas unggulan Indonesia ini tampaknya masih cukup berat. Terbaru, kebijakan China menyetop impor beberapa produk pertanian Amerika Serikat (AS) menyebabkan merosotnya harga CPO global karena minyak nabati berlimpah di pasaran dunia.

Baca: Luas Kebun Tambah 5,4 Juta Hektare, Harga CPO Sulit Bangkit

Harga CPO juga terimbas dari kebijakan Presiden AS Donald Trump yang mengumumkan akan mengenakan bea impor sebesar 10% atas produk asal China senilai US$ 300 miliar mulai 1 September 2019.

Melansir data CIF Rotterdam, harga rata-rata CPO global sepanjang periode 2019, masih di bawah 560 US$. Bahkan sempat jatuh ke posisi di bawah 500 US$ per metrik ton pada Maret lalu.

Jika dilihat dalam 15 tahun terakhir, era “boom commodity” terjadi pada 2010 lalu di mana harga CPO menyentuh level paling tinggi yakni US$ 1.290. Sejak saat itu, tren harga sawit berangsur turun. Belum lagi, kampanye negatif sawit di Uni Eropa turut berdampak bagi industri CPO dalam negeri.

Baca: China Setop Beli Produk Pertanian AS, Harga CPO Amblas!

“Semua di dunia sekarang perang dagang, Indonesia produk unggulannya kelapa sawit. Industri ini berpengaruh terhadap tenaga kerja dan ekonomi di tingkat akar rumput,” kata dia menambahkan.
Sedang Ambruk, Berapa Harga Ideal CPO Bagi Produsen?Sumber data: CIF Rotterdam

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mengungkapkan, tahun 2019 industri sawit masih akan tetap optimistis “di tengah pusaran badai” yang datang dari dalam dan luar negeri.

Namun demikian, meskipun dalam kekalutan, GAPKI menyebut industri ini terus berperan dalam menambal neraca perdagangan Indonesia yang minus dengan kinerja ekspornya.

Baca: Perang Dagang AS-China Bikin Harga CPO Kian Merana

Pada triwulan pertama 2019 misalnya, kinerja ekspor minyak sawit secara keseluruhan (Biodiesel, Oleochemical, CPO dan produk turunannya) meningkat sekitar 16% dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau dari 7,84 juta ton triwulan I 2018 meningkat menjadi 9,1 juta ton di triwulan I 2019.

“Dengan kinerja ini, artinya ekspor minyak sawit Indonesia masih tetap tumbuh meskipun masih di bawah harapan,” tulis GAPKI, dalam keterangan persnya, dikutip Rabu (7/9/2019).

 

(hps/hps)

 

Berita Terkait

BPS Sulbar Gelar Media Gathering di Mamuju, Bincang Penguatan-Pemahaman Data Statistik
Terima Kunjungan Direksi PT.Astra, Prof Zudan Komitmen Perkuat Iklim Investasi
5 Tips Berjualan Online di Marketplace agar Laris Manis untuk Pemula
Wujudkan Ketahanan Pangan, PT.Suryaraya Lestari 1 Bagikan Bibit Sayur di Desa Taranggi
UMKM Harapan Sukses Desa Dapurang Ikuti Program UMKM Bisa Astra Internasional di Jakarta
Sulbar Kembali Ekspor Cangkang Sawit ke Jepang, Nilainya Capai 17 Miliar
Hipmi Sulbar Gelar Rakerda dan Diklatda, Dukung Sulbar Jadi Penopang IKN
Gelar Pertemuan, Hipmi Mamuju dan Prusda Sulbar Siap Berkalaborasi

Berita Terkait

Senin, 6 Mei 2024 - 07:26 WIB

Dinkes Sulbar Gelar Bimtek RME di Puskesmas Banggae 2 Majene

Minggu, 5 Mei 2024 - 06:17 WIB

Cegah Stunting, Dinkes Sulbar Bagikan Paket Nutrisi ke Ibu Hamil dan Menyusui di Mamasa

Jumat, 3 Mei 2024 - 20:38 WIB

Bawaslu Mateng Buka Pendaftaran Panwascam Se-Kab.Mamuju Tengah

Jumat, 3 Mei 2024 - 10:42 WIB

KPU Mateng Rapat Pleno Penetapan 25 Calon Terpilih Anggota DPRD Hasil Pileg 2024

Kamis, 2 Mei 2024 - 14:12 WIB

Sekda Mateng Bacakan Sambutan Mendikbudristek Nadiem Makarim di Momentum Hardiknas 2024

Kamis, 2 Mei 2024 - 11:06 WIB

Pemkab Mamuju Target Angka Stunting Turun Jadi 20 Persen di 2024

Kamis, 2 Mei 2024 - 11:04 WIB

Kadis PPKB Mamuju Hadiri Rakerda Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting

Rabu, 1 Mei 2024 - 18:00 WIB

FKP Laporkan Hasil Pemeriksaan BPK RI Temuan Belanja Perjalanan Dinas 11 OPD di Mateng

Berita Terbaru

Advertorial

Dinkes Sulbar Gelar Bimtek RME di Puskesmas Banggae 2 Majene

Senin, 6 Mei 2024 - 07:26 WIB