SULBARPEDIA.COM,- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI melalui Direktorat Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan menggelar forum pendidikan karakter pancasila bagi santri di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar).
Kegiatan tersebut dilaksanakan di pondok pesantren (ponpes) Attahiriyah Annahdhiyah yang terletak di Kecamatan Kalukku, Mamuju pada Senin (3/4/2023). Forum dialog ini dihadiri sekitar 150 santri, guru pesantren hingga masyarakat sekitar.
Kegiatan yang diisi dengan dialog ini dihelat dengan mengangkat tema ‘Penguatan Karakter Santri’. 3 pembicara masing-masing Dr Irene Camelyn Sinaga, Drs Sudarsana dan Gita Ginezza dihadirkan dalam forum berbasis pendidikan karakter pancasila tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Direktur Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Drs Wiryanta dalam sambutannya mengatakan forum ini bertujuan untuk menanamkan jiwa nasionalisme para santri untuk lebih mencintai tanah air serta
kebudayaan bangsa.
“Termasuk mengedukasi masyarakat, khususnya para santri perihal moderasi beragama dan memotivasi generasi muda agar dapat memanfaatkan serta memaksimalkan kemampuannya untuk mengimplementasikan nilai-nilai pancasila,” ujar Wiryanta.
Sementara itu, Direktur Pengkajian Implementasi Pembinaan Ideologi Pancasila BPIP RI Dr. Irene Camelyn Sinaga dalam paparannya memberikan motivasi kepada santri-santri untuk mencontoh dua tokoh pendiri bangsa Indonesia yaitu Sokarno dan Cokro Aminto yang berhasil menjadi manusia yang cerdas.
Dimana kedua tokoh bangsa itu mengajak rakyat indonesia untuk hidup bersatu membangun negara pada masa itu.
“Kita lihat Cokro Aminoto yang pendiri serikat islam, dulu waktu kita dijajah Indonesia punya tanah dan kita juga punya cangkul, tapi hidup rakyat saat itu sangat melarat. Nah disitulah Cokro mengajak para rakyat dan kaum buruh untuk bersatu agar hidup lebih sejahtra,” kata Irana memberi motivasi santri.
Ditempat sama, Akademisi Drs Sudarsana mengungkap perlunya para santri mengambil pelajaran hidup dari para tokoh-tokoh pembangunan bangsa. Hal itu untuk memupuk semangat dalam belajar.
“Belajar dari tokoh-tokoh bangsa. Ada Pak Habibie yang juga berperan penting dalam dunia teknologi. Kita harus melihat bagaimana perjuangannya dan jadi pelajaran,” ujarnya.
Influenser Gita Ginezza juga mengajak para santri agar mengeksplor bakat yang dimiliki. Hal itu bisa dimuali dengan giat belajar dan membangun relasi yang baik.
“Kita harus fokus dalam mengembangkan bakat, berkarya. Terutama membangun pertemanan, silaturrahmi,” terangnya.
Untuk diketahui, 3 pembicara membawakan materinya selama satu jam yang kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dengan para santri. Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan buka puasa bersama.
(adm/adm)