SULBARPEDIA. COM, – Pemerintah Kabupaten Mamuju akan membangun ikon wisata baru yang terletak di bekas gedung DPRD Kabupaten Mamuju, Jalan Ahmad Yani, Kota Mamuju. Ikon wisata itu berupa menara yang tingginya mencapai 70 Meter dengan anggaran diperkirakan mencapai 30 miliar.
Handika Desta Putra Mahasiswa Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota UINAM yang juga salah satu putra daerah Kabupaten Mamuju mengkritik rencana pembangunan Manakarra Tower tersebut, ia menilai pembangunan tersebut kurang tepat sebab masih banyak yang perlu dibenahi di Kabupaten Mamuju apalagi Pemkab Mamuju selalu mengatakan bahwa Mamuju mengalami devisit anggaran.
Desta sapaan akrabnya mengatakan bukannya tak setuju dengan adanya landmark ini namun alangkah baiknya ketika anggaran yang begitu besar dialihkan ke pembangunannya di kecamatan yang masih sangat sulit di jangkau karena akses yang kurang mendukung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“kan kita tahu bahwa masih banyak daerah yang tertinggal di Kabupaten Mamuju, kenapa tidak itu yang menjadi prioritas pembangunan, karena yakin dan percaya ketika Pemkab Mamuju memprioritaskan pembangunan kecamatan-kecamatan yang tertinggal ekonomi Rakyat kabupaten Mamuju akan meningkatkan,” tuturnya.
Desta mengatakan kalaupun Pemkab Mamuju ingin mengembangkan sektor pariwisata, maka lebih tepat jika Pemkab Mamuju mengembangkan objek wisata yang sudah ada, seperti Tanjung Ggalo di Kecamatan Tapalang, Pantai Malauwa di Rangas, Pantai lombang-lombang di Kecamatan Kalukku, Pantai Manakarra dan Pulau Karampuang yang tepat berada didepan Kota Mamuju.
“karena jika kita melihat tempat wisata yang ada saat ini, belum terpenuhi kriteria obyek pariwisata seperti Something to see, something to do hingga something to buy,” Tutupnya.
(Rls/Lal)