Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) memiliki salah satu destinasi wisata alam yang wajib untuk dikunjungi. Wisata yang menawarkan panorama alam yang indah dan suasana sejuk yang membuat betah bernama Kali Mamuju.
Kali Mamuju sendiri berada di Lingkungan Tamasapi, Kelurahan Mamunyu, Kecamatan Mamuju. Tidak terlalu jauh dari pusat kota Mamuju atau sekitar 10 menit waktu tempuh. Para pengunjung hanya perlu merogoh kocek Rp 5 ribu untuk biaya masuk plus parkir motor.
Wisata yang jadi langganan warga lokal untuk menikmati liburan akhir pekan ini juga menawarkan air yang jernih dengan kedalaman yang beravariasi, sehingga bisa dinikmati anak-anak untuk bermandi. Dipinggiran kali juga terdapat gazebo yang disewakan oleh warga sekitar seharga Rp 50 ribu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Jika melihat sekeliling, pepohonan yang berada di sisi kanan dan kiri Kali Mamuju akan menambah kesan asri dan sejuk. Hijaunya pepohonan yang memanjakan mata dan sejuknya air menambah kesan bagi para pengunjung untuk mengabadikan moment dengan berswafoto.
Menariknya, jika memasuki musim panen durian warga di sepanjang jalan masuk Kali Mamuju akan menjajakan durian hasil kebunnya yang berada tak jauh dari Kali Mamuju. Durian lokal itu dijual dengan harga mulai Rp 10 ribu hingga ukuran besar Rp 25 ribu per buah.
“Memang paling enak liburan di Kali Mamuju, sekalian bisa menikmati durian. Habis itu mandi-mandi,” kata Wawan, salah satu pengunjung Kali Mamuju saat ditemui detikcom, Sabtu (1/10/2022).
Wawan menuturkan, wisata Kali Mamuju memang kerap jadi tempat liburan akhir pekannya. Lokasi yang tidak terlalu jauh dari pusat kota Mamuju dan keindahan alam jadi alasan ia memilih wisata tersebut.
Terlebih Kali Mamuju sendiri biasa dijadikan tempat ngumpul oleh teman-teman kantornya. Setelah menikmati durian lokal dan membakar ikan, ia dan teman kantornya bermandi di Kali Mamuju dengan memilih kedalam air yang cukup dalam.
“Selain dekat dari kota (Kali Mamuju) pemandangannya juga bagus. Ini sudah 3 kali acara sama teman-teman kantor disini. Bakar ikan, kita beli durian baru mandi, tapi kita lebih masuk kedalam Kali karena disana sekitar 2 meter ketinggian air,” ungkapnya.
Wawan menyebut, Kali Mamuju sendiri sebenarnya perlu sedikit sentuhan dari kebersihan dan penataan gazebo. Pasalnya masih terdapat beberapa sampah pengunjung yang berada di celah bebatuan pinggir kali.
“Mungkin tempat sampah diperbanyak supaya pengunjung tidak sembarangan buang sampahnya, terus gazebo bagus kalau ditata baik tempatnya. Itu saja, selebihnya Kali Mamuju memang tempat yang indah untuk berlibur,” pungkasnya.
Diakui Wawan, durian yang dijajakan warga sekitar Kali Mamuju memang memiliki rasa manis dengan isi yang tebal. Menikmati durian di pinggiran kali disebut memiliki sensasi tersendiri.
“Durian disini (Kali Mamuju) manis, makan 2 saja sudah kenyang apalagi kalau makannya di pinggir kali sama teman-teman ada sensasi nikmat dan kebersamaan,” tuturnya.
Ditempat sama, salah satu warga yang menjajakan duriannya di jalan masuk Kali Mamuju, Amri mengaku memperoleh untung besar jika memasuki akhir pekan. Pasalnya wisata Kali Mamuju akan dipadati ratusan pengunjung.
“Untung kalau hari-hari libur karena biasa pengunjung Kali Mamuju sampai ratusan datang, bahkan biasa macet disini,” ujarnya.
Durian yang dijualnya merupakan hasil kebunnya sendiri. Tak hanya dijajajakan di area Kali Mamuju, durian tersebut juga dibawa ke pasar dan beberapa tempat penjual durian.
“Ini hasil kebun (durian). Biasa diborong sama pengunjung dan banyak juga dibawa dan dijual dipasar,” imbuhnya.
(Adv)