SULBARPEDIA.COM, – Pembukaan Manakarra fair dihadiri langsung Pj Gubernur Bahtiar bersama Pj Ketua PKK Sulbar Ny Sofha Marwah Bahtiar, Ketua DPRD Sulbar Dr Suraidah Suhardi dan Bupati Mamuju Dr Sutinah Suhardi, Jumat 12 Juli 2024 malam.
Hadir juga Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf, Nia Niscaya, Kapolda Sulbar, Danrem 142/Tatag, Sekprov Muhammad Idris dan pejabat Pemprov serta forkopimda.
Berbagai penampilan dalam pembukaan Manakarra Fair diantaranya Manakarra Musical Community, Sanggar Bambamanurung, Komunitas Film Mamuju, Sendra Tari – LASALAGA dalam rangka Hari Jadi Kab. Mamuju featuring Local Talents, dan Diskusi bersama Rumah BUMN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pj Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin mengatakan, event ini menjadi instrumen dalam mengembangkan perekonomian di Sulbar. Melalui event berskala nasional, Sulbar, khususnya Mamuju tentu bisa dikenal oleh masyarakat luas.
“Sulbar butuh event bersekala nasional hingga internasional untuk mendorong perekonomian di Sulbar,” kata Bahtiar, Jumat 12 Juli.
“Selamat dan sukses Manakarra Fair ini hajatan yang luar biasa, dimana sudah sembilan kali dilaksanakan. Antusias masyarakat juga kita apresiasi,” tambahnya.
Ia menambahkan ini contoh dan menarik pertumbuhan ekonomi khususnya di Kabupaten Mamuju. Event seperti ini harus dilaksanakan setiap kabupaten.
“Maka akan banyak orang datang ke Sulbar. Hasil bumi kita bisa terjual keluar, tadi menjadi perhatian sampah harus diurus dengan serius,” ungkapnya.
Adyatama Kepariwisataan Dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama, Kemenparekraf RI, Nia Niscaya menambahkan, narasi Manakarra Fair 2024 ke depan perlu ditambahkan, sehingga event ini lebih kuat.
“Bahwa event ini melibatkan para komunitas lokal Mamuju. Strategi promosi pun perlu lebih diperkuat, sebab ini salah satu cara agar Mamuju dikenal,” jelasnya.
Bupati Mamuju, Sutinah Suhardi mengatakan, event kolaborasi antara Pemkab Mamuju dan Pemprov Sulbar ini sudah dilaksanakan ke sembilan kali. Event ini sangat mendorong pelaku geliat ekonomi di Sulbar, khususnya Mamuju.
“Kita tentu berharap agar semua kearifan lokal yang dimiliki bisa dilestarikan sebagai warisan budaya agar bisa dirasakan generasi kita di masa mendatang,” ujar Sutinah.
Salah seorang kru Manakarra Fair 2024, Zulkifli mengungkapkan, pihaknya menonjolkan ciri khas Kabupaten Mamuju, Sulbar, dengan jajanan tradisional Mandar dan tenun Sekomandi.
“Untuk makanannya sendiri, gratis. Cukup scan disini pakai mobile banking apa saja, cukup dengan bayar 3 rupiah bisa makan gratis sepuasnya,” kata Zulkifli.
Hal itu dilakukan, kata dia, sebagai langkah untuk mempromosikan dan mengedukasi masyarakat dalam melakukan pembayaran menggunakan Qris.
“Tujuannya untuk meng-Qris kan Mamuju, tujuannya untuk promosi,” ungkapnya.
Lanjut Zulkifli menjelaskan, pihaknya menyiapkan hampir semua jenis jajanan tradisional, khususnya mandar.
“Ada jepa, ada sokkol anjoro, ada bau piapi dan lainnya,” tutur Zulkifli.
(Lis/Lal)