SULBARPEDIA.COM,- Mamuju, Dinas Kesehatan (Dinkes), Sulawesi Barat (Sulbar) tengah serius untuk mewujudkan rencana pembangunan Rumah Sakit Jiwa (RSJ) di tahun 2024. Salah satunya, menyiapkan SDM lokal atau tenaga medis asal Sulbar.
Bentuk keseriusan lainnya terlihat dari intensnya Dinkes Sulbar melakukan studi banding ke sejumlah RSJ di kota lain. Hal itu guna mempersiapkan master plan sarana dan prasarana termasuk sumber daya manusia (SDM) dalam hal ini kebutuhan tenaga medis dokter spesialis kejiwaan.
Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Sulbar drg Asran Masdy mengungkapkan, saat ini pihaknya tengah mendukung dokter-dokter jiwa untuk melanjutkan studinya. Ditambah lagi, para dokter tersebut merupakan putra-putri asli dari Sulbar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saat ini ada dokter-dokter kita yang masih sekolah, ada dari Mamasa satu laki-laki dan satu perempuan, sementara disekolahkan dan mereka sudah coast di residen jiwa di Rumah Sakit Dadi,” terang Asran saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Selasa (14/2/2023).
“Jadi kita selain mempersiapkan sarana prasarananya, kita siapkan SDM nya juga dan itu harus sejalan,” sambungnya.
Asran berharap, setelah para dokter ini menyelesaikan studinya, mereka dapat mengimplementasikan ilmunya dan mengabdi untuk daerah di Rumah Sakit Jiwa Sulbar.
“Mudah-mudahan nanti bisa termanfaatkan di Sulbar, mereka anak Sulbar. Kita harap nantinya bisa pulang untuk mengabdi di daerah,” imbuhnya.
Untuk diketahui, Rumah Sakit Jiwa (RSJ) merupakan fasilitas kesehatan yang wajib ada di tiap provinsi di Indonesia. Berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa, Pasal 52, ayat 2 menyebutkan pemerintah daerah provinsi wajib mendirikan paling sedikit satu rumah sakit jiwa.
Provinsi Sulawesi Barat merupakan salah satu dari tujuh provinsi di Indonesia yang belum memiliki fasilitas RSJ. Sementara 6 lainnya yaitu Banten, Kepulauan Riau, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Utara, Kalimantan Utara dan Papua Barat.
(adv/adm)