SULBARPEDIA.COM, – Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Suhardi Duka (SDK) menegaskan komitmennya untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di Kabupaten Mamuju Tengah.
Hal itu disampaikannya saat Safari Ramadan di Masjid Agung Nurul Hidayah, Mamuju Tengah, pada Sabtu, 22 Maret 2025. Dalam kesempatan tersebut, SDK menekankan bahwa Mamuju Tengah merupakan bagian penting dari strategi pembangunan Sulbar dan tidak akan diabaikan oleh pemerintah provinsi.
“Setelah saya memimpin daerah ini, yakinlah bahwa Mamuju Tengah adalah bagian dari strategi pembangunan Sulawesi Barat. Saya tidak akan meninggalkan daerah ini,” tegas SDK.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Salah satu proyek prioritas yang akan dikerjakan adalah pembangunan jalan Topoyo-Tumbu-Patulana. SDK menegaskan bahwa proyek ini akan direalisasikan pada 2026, dengan keterlibatan penuh dari pemerintah provinsi.
“Saya bilang sama Pak Bupati, serahkan ke saya. Kita kerjakan 2026,” ujarnya.
SDK juga memastikan bahwa koordinasi antara pemerintah kabupaten dan provinsi akan diperkuat guna mempercepat pembangunan infrastruktur.
“Jika koordinasi kita kuat, maka apa yang tidak bisa dikerjakan oleh pemerintah kabupaten akan diambil alih oleh pemerintah provinsi,” tambahnya.
Selain pembangunan jalan Topoyo-Tumbu-Patulana, SDK juga menargetkan tersambungnya jalur lingkar timur yang menghubungkan Mamuju dengan Mamuju Tengah. Jalur ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas antarwilayah serta memperlancar mobilitas masyarakat dan distribusi ekonomi.
“Kita akan tembuskan jalan dari timur Mamuju ke timur Mamuju Tengah, sehingga daerah ini semakin terkoneksi dan berkembang,” jelasnya.
Tak hanya fokus pada infrastruktur, SDK juga menyoroti sektor lain yang akan disinergikan, seperti pertanian, perkebunan, kesehatan, dan pendidikan. Ia berkomitmen untuk menghadirkan layanan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat Sulbar.
Dalam pidatonya, SDK mengajak masyarakat untuk bersama-sama mendukung pembangunan daerah agar Sulbar semakin maju.
“Mari kita dukung pemerintah daerah, kita hidupkan kembali layanan publik yang berkualitas, serta membuka Sulbar sebagai daerah yang ramah investasi. Jika ekonomi tumbuh, maka angka kemiskinan dapat kita turunkan,” pungkasnya.
Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat daerah, tokoh masyarakat, serta jajaran pemerintahan dari tingkat provinsi dan kabupaten.
(Wid)