SULBARPEDIA.COM,- Integrasi Layanan Primer (ILP) yang menjadi salah satu transformasi bidang kesehatan di Indonesia, juga telah resmi dilaksanakan di Kabupaten Mamuju. Ditandai dengan pernyataan Kick Off oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Mamuju, H Suaib, Rabu 31 Juli 2024.
ILP akan start dari Kecamatan Papalang dengan menentukan Puskesmas Topore sebagai percontohan, dan selanjutnya pada triwulan kedua akan dilakukan pada 22 puskesmas se- Kabupaten Mamuju.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketua Tim Kerja Fasilitas Kesehatan Layanan Primer, dr. Feby Anggraeni, mengatakan, integrasi layanan primer fokus pada pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan berdasarkan siklus hidup bagi perseorangan, keluarga dan masyarakat. Meningkatkan cakupan kesehatan, dengan mendorong upaya promotif dan prefentif.
“Perubahan mendasar dalam ILP akan lebih people center, dan keberadaan Posyandu akan didayagunakan, untuk bertransformasi menjadi Posyandu Prima, serta Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) akan lebih mudah melalui digitalisasi menggunakan dashboard kesehatan di setiap desa,” kata dr Feby.
Terkait pelaksanaanya, Sekda Mamuju, H Suaib, mengatakan untuk tingkat Kabupaten Mamuju, ILP ini telah diinovasikan dengan nama Top Up Keren. Penerapannya akan didukung dengan ketersediaan 1 perawat,1 bidan dan 2 kader yang akan memberikan pelayanan tiap harinya di Puskesmas Pembantu yang ada di desa atau kelurahan.
Baca Juga: Bupati Mamuju Bersama Kadinkes Pantau Pelaksaan PIN Polio di Posyandu Mawar Putih
“Selain itu, sebagai inovasi atas pelaksanaan ILP di Kabupaten Mamuju, akan dilakukan mobilisasi dokter ke tiap kecamatan setiap bulannya, demi mewujudkan peningkatan kualitas layanan serta meningkatkan angka kunjungan masyarakat ke fasilitas kesehatan,” ujar H Suaib.
Kegiatan Kick Off sekaligus sosialisasi Integrasi Layanan Primer tersebut, diakhiri dengan penandatanganan bersama, atas komitemen menghadirkan ILP di wilayah Kabupaten Mamuju.
Untuk diketahui, transformasi Integrasi Layanan Primer (ILP) menjadi fokus Dinkes Mamuju di tahun ini.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Mamuju, Dewi Sundari Irwanto menjelaskan, pelayanan ini bertujuan untuk menguatkan pelayanan kesehatan primer bertujuan mendorong upaya promotif dan prefentive.
Menurutnya, jika saat ini Posyandu hanya berfokus pada pelayanan ibu hamil dan bayi, maka ke depannya Posyandu akan memberlakukan pelayanan siklus hidup.
Siklus hidup kata Dewi, ini akan menambah tiga pelayanan kesehatan Posyandu sebagai wadah pemeliharaan kesehatan, yakni usia remaja, usia produktif, hingga usia lanjut (Usila).
(adv/adm)