MATENG, SULBARPEDIA.COM – Ditengah meluasnya invasi perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) Sulawesi Barat, Bupati Arsal Aras mendorong para petani untuk kembali mempertimbangkan menanam pohon kakao sebagai alternatif komoditas unggulan. Ajakan tersebut disampaikan Arsal saat ditemui di ruang kerjanya. Senin (14/4/ 2025)
Ia mengatakan pentingnya melihat kebutuhan pasar dan tidak semata-mata tergantung pada satu jenis komoditas.
“Lima sampai sepuluh tahun lalu, saya sering bersilang pendapat dengan teman-teman yang bergerak di sektor sawit. Dulu harga tandan buah segar (TBS) sawit sering anjlok dan tidak ada satu pun pihak yang bisa menjamin kestabilan harganya. Meski saat ini stabil, kita tidak boleh lengah,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Arsal Aras menilai kakao memiliki potensi pasar yang menjanjikan, sebab harga kakao dunia saat ini cukup tinggi, sehingga menjadi peluang bagi petani untuk mendapatkan penghasilan yang lebih baik.
“Ke depan, pemerintah daerah akan menyiapkan solusi untuk mengembalikan kejayaan kakao. Kami akan mengidentifikasi kembali petani kakao di Mateng dan memberikan dukungan, termasuk bibit dan fasilitas lainnya,” tambahnya.
Selain kakao, ia juga menyebutkan sejumlah komoditas lain seperti pisang, kelapa dalam, jagung, dan padi yang harganya cukup kompetitif. Ia mengingatkan agar petani tidak serta-merta mengalihfungsikan lahan, terutama lahan-lahan pangan, menjadi kebun sawit.
“Khusus lahan persawahan di Mateng yang terus menyusut, kami mendapat dukungan dari pemerintah pusat. Beberapa bulan lalu sudah ada bantuan mesin combine, dan hari ini kami kedatangan empat unit traktor untuk mendukung pengelolaan sawah,” ungkapnya.
Bupati Arsal berharap, dengan variasi tanaman kesejahteraan petani dapat lebih terjamin dan ketahanan pangan daerah akan tetap terjaga. (Adv/*)