SULBARPEDIA.COM,- Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) bersama Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menyalurkan 84 paket bantuan untuk anak stunting di Kabupaten Mamuju.
Penyaluran paket stunting dilaksanakan di Posyandu Anggrek Merah, Kecamatan Kalukku, Mamuju pada Jumat (12/1). Tenaga Pelaksana Gizi (TPG), pendamping PKH, bidan dan kader posyandu turut ikut dalam kegiatan ini.
“Sebanyak 84 paket bantuan stunting berupa beras dan telur itu disalurkan kepada sasaran utama, yaitu balita yang terindikasi stunting dan ibu hamil,” ujar Kadinkes Sulbar drg Asran Masdy, Jumat (12/1/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Asran menyampaikan pentingnya partisipasi orang tua, khususnya ibu yang memiliki balita di Posyandu setiap bulannya untuk mengecek kondisi kesehatan.
“Partisipasi aktif ibu hamil dan anak berisiko stunting di posyandu sangat vital untuk meningkatkan daya serap di wilayah tersebut,” katanya.
Asran melanjutkan, kehadiran ibu hamil dan anak berisiko stunting di Posyandu menurut akan berdampak pada pengambilan keputusan terkait kebijakan penanganan stunting yang akan diimplementasikan.
Baca juga: Dinkes Sulbar Gelar Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit dan Gizi Buruk Angkatan IV
Selain mendistribusikan paket stunting, di kegiatan itu Dinkes Sulbar juga mensosialisasikan bahaya demam berdarah dengue (DBD) dan cara pencegahan penyebaran nyamuk aedes aegypti penyebab DBD.
Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Kesehatan juga menekankan pentingnya kebersihan toilet, baik di rumah maupun fasilitas umum sebagai langkah preventif untuk menghindari penyakit yang berasal dari toilet.
“Melalui kerja sama pemerintah dan organisasi kemahasiswaan seperti PMII, diharapkan upaya penanggulangan stunting di Sulbar dapat semakin efektif. Kegiatan ini menjadi bukti nyata dari sinergi berbagai pihak dalam menciptakan masyarakat yang sehat dan berkualitas,” ucapnya.
(adv/adm)