SULBARPEDIA.COM, – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Barat menggelar Rapat Koordinasi, Sinkronisasi dan Rekonsiliasi Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Selasa, 14/03/23.
Rakor yang digelar di Hotel Berkah Mamuju itu dibuka lansung oleh Plt.Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Prov.Sulbar Drs.H.M.Natsir, MM. Acara ini dikuti oleh ratusan kepala sekolah SMA, SMK dan SLB se Sulbar. Kegiatan tersebut menghadirkan pembicara dari Kementrian Pendidikan RI yakni Koordinator Pokja Peningkatan Kapabilitas Pendidik dan Tenaga Kependidikan dari Direktorat SMK Dirjen Pendidikanvokasi Kemendikbudristek RI, Dr. Jalani, SE, MM.
Dalam arahannya, Plt.Kepala Disdikbud Sulbar Muh. Natsir menyampaikan sejumlah poin penting yang harus dibenahi dalam tatakelola dunia pendidikan di Sulbar termasuk soal peningkatan kwalitas tenaga pendidikan hingga pemerataan dan kebutuhan guru di daerah ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Mantan Sekda Pasangkayu ini mengatakan sebaran guru yang tidak merata dan masih kurangnya jumlah guru di Sulbar masih jadi permasalahan utama.
“Sebaran guru yang tidak merata akibat dari keterbatasan jumlah guru kita, memang kita peru petakan sehingga sekolah yang gurunya lebih, kita pindahkan ke sekolah yang masih kekurangan guru. Cuman memang memang guru ASN yang harus keluar atau pindah, bukan P3K nya, karena guru PPPK tidak dapat kami dimutasi,” ungkap Natsir.
Selain itu, Kata Natsir soal jumlah tenaga pengawas sekolah juga masih menjadi persoalan dimna jumlah pengawas sekolah di daerah ini masih sangat minim bahkan bisa dihitung jari. Kondisi itu diakibatkan karena syarat untuk menjadi pengawas sekolah masih susah untuk dipenuhi.
“Salah satu syarat untuk bisa menjadi pengawas sekolah yakni harus ada sartifikasi guru Penggerak. Nah jumlah guru penggerak kita juga masih sangat minim.”terangnya.
Hal lain yang juga menjadi perhatian yakni soal banyaknya permohonan guru yang akan pindah, hal ini kata dia sangat meresahkan dan dapat berdampak buruk bagi kwalitas pendidikan di Sulbar.
” Apakah kita butuh moratorium terhadap guru yang akan pindah, karena ini sangat meresahkan, sementara kita masih kekurangan guru lebih dari 2.000.” tutupnya.
Untuk diketahui, sejumlah pejabat Disdikbud Sulbar hadir pada acara itu, seperti; Kabid PSMK, Irham Yakub, S.Sos. M.Si., Kabid PSMA, Drs. Muhammad Faezal, M.Si., Kabid PLB, Yusran, S Pd. M.Pd., dan Kabid PTK dan Kurikulum, Andi Irma Trisnawati, S.Pd
(Lis/Lal)