SULBARPEDIA.COM,- Jelang pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sulbar ke IV masih menyisakan sejumlah permasalahan, belum rampungnya sejumlah sarana dan prasaran pendukung membuat sejumlah pihak saling tuding dan saling menyalahkan.
Pernyataan bendahara Koni Mamuju Hafisah Ayub yang menuding seakan ada pihak-pihak tertentu yang ingin mempermalukan Mamuju sebagai tuan rumah karena pelaksanaan Porprov yang terkesan dipaksanakan ditengah sarana dan prasaran yang belum rampung membuat gaduh suasana akibatnya saling serang dimedia pun terjadi.
Selain menuding ada pihak-pihak yang berniat mempermalukan Mamuju sebagai tuan rumah, Hafisah juga menegaskan jika Porprov tetap dilaksanakan pada tanggal 16 Desember maka akan berpotensi terjadinya kericuhan dan bahkan menimbulkan korban jiwa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ada segelintir orang yang punya niat dan maksud-maksud tersendiri agar Porprov ini gagal di terlaksana di kabupaten Mamuju karena memaksakan dialihkan ke Polman,”terang Hafisah kepada sejumlah wartawan.
Pernyataan Bendahara Koni Mamuju Hafisah lantas mendapat tanggapan dari Ketua tim Delegasi Porprov Sulbar ke IV Muhammad Hamzih. Kadis Pemuda dan Olahraga itu menegaskan pernyataan bendahara Koni Mamuju itu keliru karena saat itu Panitia dan Pemkab Mamuju serta tim delegasi telah menyepakati bersama terkait waktu pelaksanaan Porprov Sulbar.
Hal itu kata Hamzih dibuktikan dengan surat pernyataan Pemkab Mamuju yang menyatakan siap menyelenggarakan Porprov pada tanggal 16-23 Desember 2022.
“Dalam surat pernyataan tersebut ditangatangani langsung Bupati Mamuju Siti Sutinah Suhardi per tanggal 29 November 2022. Surat ini sebagai bentuk komitmen Pemkab Mamuju soal pelaksanaan Porprov.”kata Hamzih.
Gaduh jelang pelaksanaan Porprov Sulbar membuat anggota DPRD Mamuju Sugianto angkat bicara, mantan ketua DPRD Mamuju itu mengatakan bahwa tidak benar jika Pemprov.Sulbar dan Koni memaksakaan Porprov harus dilaksanakan di Kab.Mamuju karena menurutnya penentuan waktu pelaksanaan Porprov dilakukan secara bersma-sama yang melibatkan semua pihak terkait termasuk Koni Mamuju.
“Saya kira keliru juga kalau bu Hafisah selaku Bendahara KONI Kab.Mamuju menuding bahwa Pemprov Sulbar yg memaksakan Porprov harus dilaksanakan di Kab Mamuju, yang pernah saya dengar bahwa mengenai penetapan Mamuju sebagai tuan rumah pelaksanaan dan waktu pelaksanaanya Desember itu adalah hasil pertemuan bersama antara pihak Pemprov dgn Opd terkait dan pihak KONI Prov beserta Pemkab Mamuju.”kata ketua komisi I DPRD Mamuju ini.
“Sekalipun memang pada awalnya akan dilaksanakan pada bulan Oktober kemarin dan beberapa kali akan dicarikan alternatif antaralain akan dipindah ke Polman atau tetap pembukaan di Mamuju namun pelaksanaan beberapa pertandingan cabor akan diadakan di daerah lain di sulbar tapi dari pertemuan terahir oleh Pihak pemkab Mamuju yang pada saat itu diwakili oleh Asisten II Bid Adm tetap percaya diri bahwa Mamuju siap untuk menjadi tuan rumah pelaksana Porprov pada pertengahan Desember 2022.”tambahnya.
Menanggapi terkait keinginan bendahara Koni Mamuju Hafisah yang ingin mundur dari jabatannya, politisi senior partai Golkar ini mengatakan pihaknya tentu menghargai setiap keputusan orang lain.
“tentu tidak ada orang yang bisa menahannya karena itu adalah hak prerogatif beliau dan kalau itu sudah menjadi keputusan beliau tentu kita semua menghormatinya.”kata Sugianto kepada wartawan, Senin 05/12/22.
(Lal)