SULBARPEDIA.COM,-Polman– Pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Polewali Mandar (Polman) KH. Muhammad Syibli Sahabuddin-Ustaz Zainal Abidin mengusung tema besar kebhinekaan dan harmoni menuju kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Polman.
Hal tersebut ditunjukkan saat deklarasi sebelum mendaftarkan pasangannya ke Komisi Pemilihan Umum (KPU ) Polman Pada Kamis sore, 29 Agustus 2024 lalu. Taman Kebangsaan depan kantor DPC PKB Polewali Mandar, lokasi deklarasi dipenuhi warna-warni budaya yang mencerminkan keragaman daerah.
Acara dimulai dengan zikir dan sholawatan. Kemudian disusul alunan tembang Mandar yang dibawakan artis lokal, Iis Gazali. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan pagelaran Reog Ponorogo dari Desa Bumi Ayu Kecamatan Wonomulyo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tidak hanya menampilkan keberagaman budaya, acara ini juga memperlihatkan keberagaman agama dengan doa yang dipimpin KH. Hasan Usi (Imam Bukku Majene) dan Pendeta Jhoni Dondok, tokoh agama Kristen.
Dalam pidatonya, Kyai Syibli menyatakan kebanggaannya terhadap Kabuaten Polman sebagai daerah yang luar biasa di Sulawesi Barat. Ia mengatakan jika Polman dikelola dengan baik dan dengan visi yang tepat, kabupaten ini akan semakin maju.
Menurutnya, kekayaan sumber daya alam, keragaman suku, agama, dan budaya, serta kualitas sumber daya manusia yang unggul merupakan kekuatan utama daerah ini.
Sementara itu, Ustaz Zainal Abidin, yang mendampingi Kyai Syibli, berbicara dari pengalaman hidupnya. Diceritakan, sejak kecil, ia terbiasa dengan keberagaman di Wonomulyo, di mana aktivitas perniagaan melibatkan berbagai etnis dan agama—Mandar, Jawa, Bugis, dan Toraja.
Ia mengatakan, pengalaman ini membentuk pemahamannya akan pentingnya kebhinekaan dan harmoni.
“Keragaman di Polewali Mandar adalah kekayaan yang harus kita jaga dan kedepankan,” ujarnya.
Setelah acara di Sekretariat DPC PKB Polman, pasangan ini menuju kantor KPUD Polman. Di depan Masjid Syuhada Polewali, Kyai Syibli dan Ustad Zainal Abidin disambut Sayyang Pattu’du’ atau kuda menari yang diiringi rebana khas Mandar serta tarian Pa’duppa dari tanah Bugis.
Dengan slogan “PASTI” (Pas di Hati), pasangan ini selain menyebut membawa tema harmoni dan kebhinekaan juga membawa harapan baru untuk Polman.
Pasangan ini juga menegaskan tidak hanya menyampaikan janji, tetapi juga semangat untuk membangun melalui modal terbesar yang dimiliki Kabupaten Polman, yakni; keragaman yang harmonis. (RLS)