SULBARPEDIA.COM,- Mamuju, Rumah Sakit (RS) Regional Mamuju Dinilai masih kurang untuk menjadi pusat Jantung Terpadu, hal tersebut disampaikan langsung oleh Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan (Dirjen Yankes) Prof. dr. Abdul Kadir melalui virtual saat Wagub Sulbar Enny Anggraeny menerima audiensi dari Tim Visitasi Dirjen Yankes Dan Direktur Rumah Sakit (RS) Jantung Harapan Kita di Rumah Jabatan Wakil Gubernur Sulbar, Jumat (25/03/22)
Abdul Kadir mengemukakan, Kementerian Kesehatan berkomitmen mendirikan Pusat Jantung Terpadu pada tahun 2024 di setiap ibu kota provinsi.
Terkait persyaratannya, sambungnya, persyaratan utama bukan pada sarana dan prasarana, tetapi paling utama adalah SDM dan Ia menilai SDM di RS Regional Mamuju sangat kurang dan lemah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Olehnya itu, Dia menekankan semua harus punya insiatif untuk mengembangkan RS Regional Mamuju sebagai Pusat Jantung.
“Saya mohon ini bisa merangsang dan punya tanggungjawab untuk mengembangkan sarana kesehatan yang ada di Mamuju. Minimal pemerintah provinsi harus investasi SDM disiapkan,” ungkapnya
Dari sekian banyak penyebab kematian di Indonesia, pasien yang paling banyak adalah pasien penyakit jantung, stroke, kanker, dan lainnya.
“Sangat tidak mungkin dalam waktu yang bersamaan semua bisa terselesaikan secara bersamaan. Yang menjadi prioritas yaitu menyelesaikan penyakit jantung, karena itu penyebab kematian yang paling tinggi di Indonesia dan angka kisarannya 1/100, sehingga ada sekitar 270 ribu penduduk Indonesia menderita jantung” Kata Abdul Kadir
Menurutnya, di Indonesia tidak mampu mengatasi 270 ribu penduduk yang menderita penyakit jantung dan rumah sakit harapan itu terbatas.
(ADV/hfs)