SULBARPEDIA.COM,- Meski musim penghujan di Sulbar sudah mulai tiba, namun distribusi dan stok bahan bakar minyak (BBM) subsidi dan Gas LPG 3 Kg terpantau stabil. Tak ada antrian panjang di sejumlah SPBU di kota Mamuju, begitu pun dengan LPG 3 Kg tak ada lagi emak-emak yang kesulitan mendapatkan tabung berwarna melon itu.
Untuk diketahui, di Sulbar sendiri jika musim penghujan mulai tiba akses jalan trans nasional Mamuju-Majene menjadi langganan lonsor yang mengakibatkan jalur utama trans nasional terputus. Hal ini biasanya menjadi kendala sehingga distribusi dan pasokan BBM dan LGP di Mamuju tidak stabil.
Selain jalur distribusi, kelangkaan BBM subsidi dan LPG 3 Kg di Mamuju Prov.Sulbar juga terjadi disebabkan oleh tingginya permintaan masyatakat yang biasanya terjadi pada peringatan hari-hari besar keagamaan seperti hari raya Idul Fitri, Idul Adha, Natal dan Tahun baru.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“kalau lagi panas dan langka pak, tabung gas kita beli bisa sampai harga 40 ribu, itu pun biasa kita tidak dapat, terpaksa kita beli pak dari pada kita tidak memasak, tidak makan. Tapi alhamdulillah sekarang sudah aman, terimakasih Pertamina.”kata seorang ibu rumah tangga Dani Sartika di Mamuju, (Kamis, 17/10/24).
Kelangkaan LPG 3 Kg juga disebabkan oleh regulasi yang belum tegas mengatur soal siapa sebenarnya yang paling layak mendapatkan LPG bersubsidi itu, apakah masyarakat pra sejahtra, industri rumah tangga atau usaha mikro itu sendiri.
Inspektur Ketenaga Listrikan, Bidang
Energi ESDM Prov. Sulbar Anugrah mengaku belum mengetahui secara utuh soal aturan yang melarang penggunaan LPG 3 Kg kepada industri rumahan, industri kecil dan masyarakayat secara umum meskipun LPG 3 Kg jelas untuk masyarakat miskin.
” kalau soal LPG untuk orang miskin ya, tapi tidak ada aturan yang tegas soal larangan dan sangsi jika ada yang kedapatan menggunakan LPG 3 Kg diluar masyarakat miskin itu.”kata Anugrah saat ditemui dikantornya (Kamis 17/10/24).
Keamanan soal stok dan distribusi BBM subsidi dan LPG 3 Kg di Sulbar tidak terlepas dari peran aktif Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov.Sulbar dan Polda Sulbar yang begitu aktif melakukan monitoring dan pengawasan dilapangan.
Kabid Perdagangan Disprindag Sulbar Muh.Najib Ali kepada wartawan mengatakan pihaknya terus melakukan pengawasan dan monitoring terkait ketersediaaan stok dan distribusi BBM dan gas LPG di Sulbar.
“Alhamdulillah sekarang distibusi dan stok BBM dan LPG di Sulbar aman, tidak ada kendala. Dalam hal pengawasan kami melibatkan teman-teman dari Polda. ini kami atensi karena kalau BBM dan LPG langka maka akan berdampak terhadap inflasi daerah, soal inflasi ini setiap minggu kita laporan ke tim pengendali Inflasi daerah (TPID).”kata Najib.

Untuk diketahui kuota BBM bersubsidi jenis Liquid Petrolium Gas (LPG) Tabung 3 Kg, terdapat kenaikan jumlah pasokan di tahun 2024 ini dimana pada tahun 2023 berjumlah 31.759 Metrik Ton dan pada tahun 2024 naik menjadi 32.356 Metrik Ton.
Selain LPG Kg, pada tahun 2024 ini Sulbar juga mendapatkan penambahan jatah kuota untuk jenis bahan bakar yang mana total jatah kuota Solar pada Tahun 2023 sejumlah 66.743 Kilo Liter dan Pertalite sejumlah 145.529 Kilo Liter. Sementara, pada kuota Tahun 2024 ini untuk Solar 67.905 Kilo Liter dan Pertalite 149.211 Kilo Liter.
(Lal)