SULBARPEDIA.COM,-Mamuju, Tak hanya opor ayam dan berbagai sajian kue kering menghiasai nuansa idul Fitri, Bagi sebagian ummat Islam di indonesia Tak lengkap rasanya merayakan lebaran tanpa pakaian baru
Menjelang idul Fitri 1443 H, masyarakat berbondong-bondong memadati lapak atau toko-toko pakaian yang menawarkan berbagi produk
Di kota Mamuju, tak hanya area pasar baru yang didalamnya terdapat puluhan toko pakaian, toko thrifting istilah lain dari pakaian bekas branded juga menjadi salah satu serbuan warga memilih pakaian berlebaran
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pantauan sulbarpedia, Sabtu (30/4) puluhan warga memadati toko thrifting yang terletak di pinggir jalan Sultan Hasanuddin, area keluar dari pasar baru Mamuju
Ratusan produk kemeja, kaos, Hoodie, celana bahkan sepatu turut dijajakan oleh si Pemilik toko, tentunya jika beruntung pembeli akan menemukan produk branded yang barang pasti tak ada tiruannya alias terbatas
Amir warga toabo bahkan menyempatkan waktu mendatangi toko tersebut, menurutnya kelebihan thrifting karena produknya asli dan terbatas
“Seru ini berburu cakar (thrifting dalam istilah Sulawesi), tidak ada samanya yang pake, kalau beli ditoko pasti banyak sama yang pake” kata Amir
Meski begitu, katanya mencari produk branded butuh kesabaran karena banyak yang terselip ditengah tumpukan pakaian “banyak ji branded dihanger, cuman kalaw mau lebih murah harus butuh tenaga ekstra mencari” tambah Amir
Salah seorang mahasiswa, Ira juga mengatakan hal sama terkait pengalamannya berburu produk thrifting
“Banyakmi saya dapat produk ternama dari sini (toko thrifting)” ujarnya
Ia mengatakan trend thrifting menjamur dikalangan pemuda dan mahasiswa, apalagi harga ditawarkan tak menguras kantong
Pemilik toko, Imran mengatakan sejak dua pekan lalu tokonya ramai dikunjungi para pembeli “senang, karena kalau ditoko barang dipajang cepat habis, apalagi banyak pemburu pakaian branded sekarang di Mamuju” tuturnya
(Hfs)