SULBARPEDIA.COM,- Pemerintah Kabupaten Mamuju melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) terus melakukan upaya untuk menekan kasus stunting di daerah ini. Beberapa program kini dijalankan yakni pemberian edukasi gizi hingga mengajak warga yang memiliki balita datang ke posyandu.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Mamuju, Dewi Sundari Irwanto mengatakan, langkah yang dilakuan dengan intervensi anak remaja sebelum atau sesudah kehamilan. Termasuk peningkatan akses terhadap gizi.
“Pertama yang kami lakukan adalah dengan edukasi, sebab ini sangat penting, untuk mencegah anak menjadi stunting,” kata Dewi kepada wartawan, Jumat (12/7/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kedua, lanjut Dewi, sebanyak 22 Puskesmas di Kabupaten Mamuju telah menyediakan alat Ultrasonografi atau USG yang mampu mendeteksi keadaan janin pada ibu hamil. Alat ini merupakan wujud transformasi layanan kesehatan untuk cek kehamilan dan kandungan di tingkat Puskesmas.
“Jadi proses pengecekan kandungan ini melalui tenaga kesehatan, ini adalah salah satu cara dan gratis,” ujarnya.
Selain USG, langkah lain dilakukan Dinkes Mamuju dengan Inisiasi menyusu dini. Menurut Dewi, hal ini sangat membantu pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif dan lama menyusui.
“Menyusui satu jam pertama kehidupan yang di awali kontak kulit ibu dan bayi adalah indikator global, selanjutnya pemberian ASI selama enam bulan dan kalau bisa dilanjut hingga dua tahun,” tuturnya.
Terakhir kata Dewi, melakukan program penyuluhan atau edukasi kepada masyarakat tentang penting nya gizi seimbang, atau pemberian makanan tambahan yang bergizi.
Kedepan, Dewi berharap langkah Dinkes Mamuju terus mendapat dukungan oleh masyarakat. Bentuk dukungan tersebut dengan datang ke Posyandu dalam mencegah kasus stunting.
“Mohon kiranya orang tua untuk tetap bersemagat membawa anaknya ke posyandu, jangan karena sudah sudah lewat 9 bulan sudah tidak mau lagi, karena ke posyandu itu mulai dari nol hingga 5 tahun,” pungkas Dewi.
Baca Juga: Dinkes Mamuju Catat 20 Orang Tertular HIV/AIDS Akibat Seks Bebas
Untuk diketahui, Dinkes mengeluarkan data balita stunting di Mamuju sebanyak 6.608 Balita atau sebesar 30,9 persen yang diklaim masuk kategori stuting berdasarkan data pengukuran Balita per Juni 2024.
Data ini menyebutkan kasus stunting tertinggi ada di Kecamatan Kalukku sebanyak 1.624 balita, kemudian disusul Kecamatan Mamuju 1.494 balita. Sementara terendah ada di Kecamatan Sampaga 302, Kalumpang 271, Bonehau 177, dan Bala Balakang 57 Balita.
(adv/adm)