Harga Sawit di Sulbar Naik 62 Rupiah, Perusahaan Sawit Masih Bandel

- Jurnalis

Selasa, 12 November 2019 - 00:38 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SULBARPEDIA. COM, -Dinas Perkebunan Prov. Sulbar bersama tim penetapan harga telah menetapkan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit bulan November 2019. Penetapan itu dilakukan di hotel Berkah Mamuju, Senin 11/11/19.

Harga yang ditetapkan pemerintah yakni sebesar 1.029,08 (seribu dua puluh sembilan rupiah), harga ini naik 62 rupiah jika dibandingkan harga bulan Oktober kemarin.

Kepala Dinas Perkebunan Sulbar Andi Waris Bestari mengatakan harga yang telah ditetapkan pemerintah wajib kiranya menjadi acuan bagi seluruh perusahaan kelapa sawit (PKS) di Sulbar dalam membeli buah sawit masyarakat. Ia berharap tidak ada lagi PKS membeli dengan harga dibawah atau diatas dari harga yang telah ditetapkan pemerintah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

” kita berharap indeks K bisa sampai 80 an, saya berharap 2020-2023 harga sawit di Sulbar bisa terus diatas seribu rupiah. harga di Sulbar selalu kalah dengan Kalimantan, Sumatera dan Papua, padahal variabel penentuan Indeks K nya hampir sama.”jelasnya.

Delapan PKS di Sulbar hadir dalam penetapan harga tersebut seperti PT.Unggul WTL, PT Letawa, PT. Pasangkayu, PT. Surya Raya Lestari, PT. Manakarra Unggul Lestari, PT Global Lestari, PT.Trinity Palmas kecuali PT.Wahana Karya Sejahtera (WKS) berhalangan hadir.

PT. Wahana Karya Sejahtera (WKS) juga tidak hadir pada rapat dengar pendapat di DPRD Sulbar Senin 11/11/19. Hal itu sangat disayangkan oleh Kadis Perkebunan Sulbar Waris Bestari.

” saya minta kita saling menghargai lah, undangan yang dikirim itu atas nama Gubernur, saya minta kepada Dinas Perkebunan Mateng untuk menegur PT WKS.”tegas Waris dengan nada tinggi.

Terakhir Waris juga meminta delapan PKS di Sulbar untuk taat menyampaikan laporan perkembangan perusahaan kepada Disbun Sulbar setiap 6 bulan sekali.

” Semua perusahaan kelapa sawit di Sulbar tidak ada yang pernah menyampaikan laporan perkembangan perusahaannya kepada kami, jadi tolong lah kita saling menghargai, itu amanah Permentan, kita saling menghargai lebih baik.”kata Waris berulang kali.

(Lal)

 

 

Berita Terkait

BPS Sulbar Gelar Media Gathering di Mamuju, Bincang Penguatan-Pemahaman Data Statistik
Terima Kunjungan Direksi PT.Astra, Prof Zudan Komitmen Perkuat Iklim Investasi
5 Tips Berjualan Online di Marketplace agar Laris Manis untuk Pemula
Wujudkan Ketahanan Pangan, PT.Suryaraya Lestari 1 Bagikan Bibit Sayur di Desa Taranggi
UMKM Harapan Sukses Desa Dapurang Ikuti Program UMKM Bisa Astra Internasional di Jakarta
Sulbar Kembali Ekspor Cangkang Sawit ke Jepang, Nilainya Capai 17 Miliar
Hipmi Sulbar Gelar Rakerda dan Diklatda, Dukung Sulbar Jadi Penopang IKN
Gelar Pertemuan, Hipmi Mamuju dan Prusda Sulbar Siap Berkalaborasi

Berita Terkait

Rabu, 8 Mei 2024 - 09:11 WIB

Kadinkes Sulbar Cek Kondisi 42 Balita di Majene Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur

Selasa, 7 Mei 2024 - 19:57 WIB

Kadinkes Sulbar Ungkap Angka Balita Ditimbang di Posyandu Capai 56,88% di April 2024

Minggu, 5 Mei 2024 - 06:17 WIB

Cegah Stunting, Dinkes Sulbar Bagikan Paket Nutrisi ke Ibu Hamil dan Menyusui di Mamasa

Selasa, 30 April 2024 - 11:15 WIB

Dinkes Sulbar Kolaborasi DPMD Gelar ‘Live Posyandu’ di Majene

Senin, 29 April 2024 - 17:51 WIB

Polda Sulbar Gelar Nobar Semifinal Piala Asia U-23 Indonesia Vs Uzbekistan Malam Ini

Minggu, 28 April 2024 - 08:29 WIB

Pj Gubernur Zudan Arif Target Angka Stunting Sulbar Turun 10 Persen di 2024

Kamis, 25 April 2024 - 20:32 WIB

Kadinkes Sulbar Asran Masdy Ikuti Rakerkesnas 2024 di Jakarta

Rabu, 24 April 2024 - 17:49 WIB

Mobil Listrik dari Jokowi Tiba di SMKN 1 Rangas Mamuju, Dipakai Siswa Belajar Praktik

Berita Terbaru