SULBARPEDIA.COM,- BPBD melaporkan sebanyak 4 desa terisolir imbas fenomena tanah bergerak atau likuifaksi yang terjadi di Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat (Sulbar). Jalan utama 4 desa tersebut masih tertutup material lumpur dan ekskavator yang tertimbun.
“Daerah terisolir Desa Sejati di Mamuju Tengah dan (Desa) Leling Utara, Leling Induk, Leling Barat di Kabupaten Mamuju,” ujar tim reaksi cepat (TRC) BPBD Mamuju Tengah Syawaluddin saat dihubungi detikcom, Minggu (3/11/2024).
Syawal menuturkan warga 3 desa di Kecamatan Tommo, Kabupaten Mamuju sebelumnya juga menggunakan jalan yang kini dilanda likuifaksi. Mereka melewati jalan tersebut sejak jembatan di desa mereka ambruk diterjang banjir pada Senin (21/10) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“(3 desa di Kabupaten Mamuju ikut terisolir) akibat akses ke Tommo Mamuju juga patah jembatan,” terangnya.
Ia melanjutkan ada jalan alternatif yang bisa dilalui warga di 4 desa tersebut. Hanya saja aksesnya sulit dan hanya bisa dilewati kendaraan roda dua.
“Ada (jalan alternatif) tapi tidak bisa dilalui kendaraan roda empat,” katanya.
Syawal menyebut sejumlah pihak dari Pemprov Sulbar dan Pemkab Mamuju Tengah telah meninjau akses jalan di lokasi tanah bergerak. Pemerintah disebut sepakat untuk segera membuka kembali jalan tersebut.
“Tadi sudah ke lokasi Ketua DPRD provinsi, Kadis PU provinsi, Sekda kabupaten, sekdin PU kabupaten, kepala BPBD, semua sepakat untuk membuka kembali jalan utama yg menuju Desa Sejati dan ke wilayah Kecamatan Tommo,” ungkapnya.
Baca Juga: BPBD Ungkap Lokasi Tanah Bergerak di Saloadak Mateng Lahan Gambut-Kerap Banjir
Dia menambahkan ekskavator yang tenggelam hingga kini belum dapat dievakuasi. Selain itu, pihaknya memastikan tak ada korban jiwa maupun luka saat insiden tanah bergerak terjadi.
“Hingga saat ini tak ada laporan korban jiwa selain kerusakan pada akses jalan dan alat berat yang tenggelam,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, fenomena tanah bergerak atau likuifaksi terjadi di Mamuju Tengah. Insiden ini mengakibatkan satu unit ekskavator tertimbun material jalan yang amblas dan mengakibatkan akses lalu lintas lumpuh.
Peristiwa tersebut terjadi di Jalan Desa Saloadak, Kecamatan Tobadak, Sabtu (2/11) sekitar pukul 15.30 Wita. Kejadian berawal saat perusahaan melakukan peningkatan jalan desa namun tiba-tiba terjadi pergeseran tanah.
Kepala Pelaksana BPBD Mamuju Tengah Sigit Dwi Hastono mengatakan lokasi terjadinya likuifaksi berada di area kebun sawit dan merupakan lahan gambut. Wilayah itu juga disebut kerap diterjang banjir saat memasuki musim penghujan.
“Nah ini nampaknya bermula dari banjir yang berapa kali menggenangi kampung Rawamakmur, Saloada. Di mana lokasi itu adalah lokasi transmigrasi, dengan perkebunan saat ini adalah sawit, itu berapa kali terjadi banjir,” ujar Sigit Dwi Hastono kepada wartawan, Minggu (3/11).
(rls/adm)