SULBARPEDIA.COM,- Pemerintah Kabupaten Mamuju melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Mamuju, akan bentuk Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) di tahun 2024.
Kabid Kepala Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Penggerakan DPPKB Mamuju, Rokhani menuturkan SSK ini dibentuk di jenjang setingkat Sekolah Menegah Pertama (SMP).
“Kami dari DPPKB bersama Penyuluh KB di wilayah sekolah SSK akan kami bentuk dengan terlebih dahulu melakukan kunjungan, koordinasi kepada pihak sekolah, menjumpai kepala sekolah kemudian memberikan gambaran umum seperti apa dan bagaimana itu SSK,” sebutnya kepada Wartawan via WhatsApp, Sabtu (20/7/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Rokhani menyebut, bahwa 12 sekolah yang mengikuti program dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) ini tersebar di lima Kecamatan, Kabupaten Mamuju.
“Tahun ini rencananya kami bentuk untuk di Kecamatan Mamuju di SMP Negeri 1, Negeri 2 dan 4, serta di MTS Negeri Mamuju. Selanjutnya Kecamatan Simboro di SMPN 1 dan SMPN 4 Simboro, Kemudian di Kecamatan Tapalang dan Tapalang Barat, Kecamatan Kalukku, di SMPN 1 dan Mts serta SMP swasta,” sebutnya.
Setelah melakukan kunjungan kata Rokhani di sejumlah sekolah itu, pihaknya akan menentukan waktu yang tepat untuk secara resmi menetapkan Sekolah itu berstatus Sekolah Siaga Kependudukan.
Baca Juga: Dinas PPKB Mamuju Gencar Beri Pembekalan Pokja Kampung KB di 30 Kelurahan/Desa
“Kemudian kami sepakati bersama waktunya kapan kami kembali untuk membentuk sekaligus melounchingnya, pembuatan SK kepengurusan SSK di susun oleh pihak sekolah kemudian ditandatangani dan diketahui juga oleh Dinas Pendidikan Sulbar,” tuturnya.
Berikut Tujuan Dari Adanya Sekolah Siaga Kependudukan Bagi Siswa:
Agar siswa memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang peduli kependudukan sehingga dapat berperilaku yang mencerminkan keluarga berkualitas.
Siswa-siswi memiliki pengetahuan utuh tentang masalah dan manfaat kependudukan sehingga mampu menjadikan data mikro kependudukan dalam bentuk peta grafik atau digital untuk dianalisis secara sederhana.
Mengurangi drop out atau putus sekolah dan kasus lainnya yang banyak terjadi di sekolah.
Tujuan Bagi Tenaga Pendidik :
Meningkatkan pengetahuan akan manfaat dari dampak kependudukan dan keluarga berencana
Sebagai salah satu upaya penurunan Stunting di hulu melalui remaja, melalui SSK siswa paham bahayanya menikah muda, berkeluarga dan memiliki anak tanpa perencanaan, dampak jangka panjang terjadi baik untuk dirinya dan anak yang akan dilahirkan, serta hal lain yang terjadi di lingkungan sekelilingnya.
Mereka lebih peka dan paham bahwab program pemerintah melahirkan generasi emas 2045 dapat diwujudkan.
(adv/adm)