Harga CPO Tembus RM 3.000/ton, Ini Kata Bos Astra Agro

- Jurnalis

Rabu, 14 Oktober 2020 - 02:55 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA,-Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO), kembali terkerek cukup signifikan. Di awal pekan ini, harga CPO untuk kontrak pengiriman Desember di Bursa Malaysia Derivatif Exchange menguat 3,19% ke level RM 3.004/ton. Level RM 3.000 merupakan posisi harga CPO pada bulan Januari awal tahun ini.

Merespons hal tersebut, Presiden Direktur Astra Agro Lestari, Santosa berpendapat, setidaknya ada dua faktor yang menyebabkan harga CPO kembali meningkat.

Pertama, dua negara tujuan ekspor CPO terbesar Indonesia, sudah mulai kembali mengimpor CPO asal Indonesia. Ada dua perayaan penting di kedua negara tersebut, pertama, India mengimpor minyak sawit dalam jumlah yang cukup besar menjelang perayaan Hari Raya Diwali, yang biasanya diselenggarakan pada Oktober atau November.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dari sisi produksi, pada semester pertama ini juga turun 9,2% menjadi 23.504 ribu ton dengan perincian untuk konsumsi dalam negeri sebesar 8.665 ribu ton dan ekspor 15.503 ribu ton.Namun demikian, Santosa melanjutkan, sampai dengan Juni ini, volume ekspor sawit domestik, mengacu data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), mengalami penurunan sebesar 11,7%. Ini diakibatkan oleh rendahnya permintaan akibat kebijakan beberapa negara tujuan ekspor yang melakukan karantina wilayah.

“Hampir semua negara terdampak dan itu menurunkan demand, enam bulan pertama ekspor turun 11,7%, turun cukup signifkan karena lockdown,” ujarnya lagi.

Sementara itu, dalam keterangannya, GAPKI menyatakan dengan mulai bangkitnya kegiatan ekonomi China, India dan banyak negara lain akan mendorong kenaikan permintaan minyak nabati dari Indonesia.

Tak hanya itu, kegiatan ekonomi Indonesia juga sudah mulai pulih sehingga kedepan permintaan minyak sawit untuk pangan diperkirakan juga akan naik mengikuti permintaan oleokimia dan biodiesel. Kenaikan permintaan dan membaiknya harga minyak bumi diperkirakan akan menyebabkan harga minyak nabati naik.

 

(Net/Lal)

 

 

Berita Terkait

Presiden Jokowi Bakal Kunjungi 3 Kabupaten di Sulbar, Ini Agendanya
Menteri PPPA RI Apresiasi Pertamina, Hadirkan Program Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Berkelanjutan melalui SAPD
Berkah Ramadhan, Pertamina Sulawesi Tambah 16 Ribu Pasokan LPG 3 Kg di Sulbar
Pertamina Regional Sulawesi Jamin Ketersediaan BBM dan LPG Jelang Nataru
Pertamina Sesuaikan Harga LPG Non Subsidi, Harga LPG 5,5 Kg di Sulbar Turun Enam Ribu Rupiah
Membanggakan, Kader Posyandu Sulbar Raih Penghargaan di Jambore Tingkat Nasional
DPP ASLI Audiens dengan Sekda NTB, Bahas Agenda Silaturrahim Nasional Sajikan 10 Ribu Dulang, Target Raih Rekor MURI 
Warga dan Mahasiswa Kerja Bakti Perbaiki Jalan Rusak di Mamasa, Dulu Pembangunannya dari APBN

Berita Terkait

Selasa, 16 April 2024 - 15:48 WIB

Rekrutmen Calon Anggota Komisi Informasi Sulbar Segera Dibuka, Pemprov Bentuk Timsel

Selasa, 16 April 2024 - 14:11 WIB

100% Pegawai Dinas PPKB Mamuju Masuk di Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran

Selasa, 16 April 2024 - 12:35 WIB

Sidak Sejumlah OPD, Sekprov Ingatkan Sanksi Pengurangan TPP Bagi ASN Absen Kerja Usai Libur Lebaran

Minggu, 14 April 2024 - 14:12 WIB

BPBD Sulbar Dorong Peran Aktif Masyarakat dalam Pencegahan Bencana Hidrometeorologi

Minggu, 14 April 2024 - 09:59 WIB

Dinilai Berhasil Pimpin Sulbar, Sekjen Kahmi Sulbar Harap Masa Tugas Prof Zudan Diperpanjang

Sabtu, 13 April 2024 - 18:24 WIB

Kepala BPBD Sulbar Dorong Kedisiplinan dan Tanggung Jawab Pegawai Pasca Libur Lebaran

Jumat, 12 April 2024 - 17:40 WIB

Hati-hati! Ada Penipu Catut Nama Pj Gubernur Sulbar Zudan Arif di Facebook

Kamis, 11 April 2024 - 10:08 WIB

Masa Jabatan Sebagai Pj Gubernur Sulbar Berakhir Mei 2024, Ini Kata Zudan Arif

Berita Terbaru