SULBARPEDIA.COM,- Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Laboratorium Kesehatan (Labkes) dan Unit Transfusi Daerah Dinkes Prov.Sulbar telah melakukan sejumlah langkah antisipasi jika kejadian luar biasa (KLB) Hepatitis Akut masuk ke Sulaweai Barat.
Langkah antisipasi yang dimaksud yakni rapat persiapan, membentuk tim satgas, hingga berkordinasi dengan Kementrian Kesehatan RI terkait kebutuhan bahan medis pemeriksaan Hepatitis A,B,C,D dan E. Selain itu kesiapan alat pemeriksaan sampel dan sumber daya manusia juga turut dikordinasikan ke Kementrian Kesehatan RI di Jakarta.
Kepala UPTD Labkesda dan TD Dinkes Prov.Sulbar kepada wartawan menjelaskan pihaknya telah menyiapkan tim yang terdiri dari manajemen dan tenaga fungsional yang memiliki latar belakang sesuai dengan kompetensi sehingga diyakini dapat bekerja secara profesional jika sewaktu-waktu wabah Hepatitis Akut masuk ke Sulbar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Banyak hal yang sudah kita lakukan sebagai langkah antisipasi jika Hepatitis Akut masuk ke Sulbar, mulai dari rapat kordinasi lintas bidang hingga pemberian multivitamin. Kordinasi dengan Kementrian Kesehatan RI juga sudah kita lakukan. InsyaAllah kita siap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Sulbar.”kata Nana Darmania, di Mamuju, Senin 23/05/22.
Meski demikian, kata Nana Darmania UPTD Labkesda dan TD masih memiliki sejumlah kekurangan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Saat ini tantangan terbesarnya adalah mengenai Sumber Daya Manusia (SDM) yang masih sangat terbatas.
“Masih ada beberapa bagian pekerjaan yang dirangkap karena SDM kita masih terbatas, belum lagi ada bebrapa ASN yang baru terangkat sehingga masih perlu pelatihan.”terangnya.
Selian itu, tantangan terbesar yang dihadapi hadapi Labkesda saat ini adalah belum optimalnya sosialisasi eksistensi Labkesda dan TD sehingga masih banyak masyarakat yang belum mengetahui apa tugas dan fungsi Labkesda.
Terakhir, kata Nana hambatan dan tantangan Labkesda dalam mengoptinalisasi pelayanan yakni lambatnya proses pengadaan barang bahan medis habis pakai yang akan digunakan dalam proses pelayanan.
(Advertorial)