SULBARPEDIA.COM,- Ikatan Pelajar dan Mahasiswa (IPMA) Pasangkayu Mamuju menegaskan menarik diri dari gerakan yang dibangun Forum Pemuda Anti Korupsi (FPAK), pasalnya FPAK dinilai terlalu jauh melangkah dan tidak membangun komunikasi yang baik.
Ketua Ipma Pasangkayu Mamuju Iswandi kepada wartawan Rabu, 16 Juni 2021 menjelaskan awalnya gerakan kritis yang dibangun IPMA Pasangkayu bersama FPAK hanya bertujuan agar IPMA Pasangkayu Mamuju mendapat perhatian Pemda Pasangkayu dalam bentuk pembangunan Asrama permanen.
“gerakan kritis yang kita lakukan dulu tak lain tujuannya adalah sebagai perbandingan bahwa Asrama Ipma Pasangkayu juga harus menjadi prioritas pemerintah Kabupaten Pasangkayu.Tidak ada niat lain.”tegasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Mahasiswa Teknik Unika Mamuju ini mengatakan FPAK hari ini telah resmi melaporkan sejumlah dugaan kasus korupsi di Kab. Pasangkayu ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta, namun hal ini tidak dikonfirmasi atau dikomunikasikan kepada pihak IPMA Pasangkayu Mamuju.
“Karena alasan itu maka kami dari Ipma Pasangkayu menyatakan dengan tegas bahwa kami menarik diri dari gerakan FPAK. Kami tidak tahu menahu soal pelaporan ini, soal ada indikasi bahwa mereka ada yang tunggai saya Allahuallam.”ungkapnya.
Terakhir Ia menceritakan sejarah terbentuknya FPAK, FPAK digagas dan diinisiasi oleh sebahagian besar aktivis IPMA Pasangkayu dengan tujuan agar Pemda Pasangkayu dapat lebih memperhatiakan Pelajar dan Mahasiswa Pasangkayu yang ada di Mamuju.
“Jadi kalau ada gerakan sampai ke KPK saya tidak tau mofitnya apa yang jelas bagi kami gerakan ini sudah melenceng dari tujuan awal.”tutupnya.
(Lal)