SULBARPEDIA.COM,- Sekretaris Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) Abdul Rasyid mengharapkan angka prevalensi stunting Mamuju bisa segera turun melampau capain di tahun 2023. Salah satu upaya dilakukan yakni lewat Rapat Koordinasi (Rakor) Rembuk Stunting.
Rakor tersebut digelar di Aula Kantor Bupati Mamuju pada Jumat (14/6/2024) siang. Abdul Rasyid mengatakan pelaksanaan rembuk stunting melibatkan sejumlah pihak, di antaranya perwakilan puskesmas, desa dan kelurahan.

“Jadi kegiatan hari ini pelaksanaan rembuk stunting, itu bagian dari pada 8 konvergensi penurunan stunting di Kabupaten Mamuju, hari ini kita melibatkan semua stakeholder yang terlibat dalam TPPS tingkat Kabupaten Mamuju, perwakilan puskesmas, desa, lurah,” ujar Rasyid kepada wartawan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Rasyid menuturkan kegiatan tersebut sebagai salah satu upaya percepatan penurunan stunting. Ia berharap angka stunting di Mamuju bisa turun dari capaian tahun sebelumnya.
“Harapan kita, sesuai dngan kegiatan ini langkah-langkah pemerintah dalam percepatan penurunan stunting itu bisa kita capai,” jelasnya.
Ia melanjutkan, target penurunan angka stunting tersebut bisa dicapai dengan kerja sama semua pihak. Ia meminta seluruh stakeholder terkait bisa bekerja maksimal dalam penanganan stunting.
“Untuk Kabupaten Mamuju sendiri untuk tahun 2024 ini, dengan kerja-kerja tim secara maksimal, maraton, secara massif, inshaallah penuruann stunting di Kabupaten Mamuju mungkin melebihi apa yg kita capai di tahun 2023,” tuturnya.
“Semua kader, semua yang terlibat, misalnya dari kader KB, semua yang terlibat baik tim pendamping keluarga, kita libatkan sehingga kerja-kerja kita ini secara massif. Inshaallah dngan usaha-usaha yang kita laksanakan kita bsa turunkan stunting di Kabupaten Mamuju,” tutup Rasyid.
Rakor Rembuk Stunting ini dibuka langsung oleh Bupati Mamuju Sitti Sutinah Suhardi. Kegiatan ini juga diikuti seluruh Kabid di DPPKB Mamuju, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Mamuju dan sejumlah Kabid di Dinkes Mamuju.
Kemudian lurah, kepala desa, kepala puskesmas se-Kabupaten Mamuju. Termasuk kader yang berada dalam tim percepatan penurunan stunting.
(adv/adm)