SULBARPEDIA.COM, – Aliansi Sasak Lombok Indonesia (ASLI) Kabupaten Pasangkayu Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menggelar Musyawarah Daerah (Musda) perdana. Forum tertinggi pengambilan keputusan itu dihadiri puluhan warga Sasak Lombok dari berbagai desa di kabupaten Pasangkayu. Rabu, (4/01/23).
Musda yang digelar di Pondok Pesantren Albana Asing Baras ini memutuskan dan menetapkan Majedi, S.Pd.I sebagai ketua pertama ASLI Kab.Pasangkayu. Majedi terpilih secara aklamasi atau musyawarah mufakat.
Tokoh masyarakat Sasak Lombok Kab.Pasangkayu Fahruddin mengatakan peserta Musda ASLI mayoritas mendukung Majedi sebagai ketua ASLI pertama di Kab.Pasangkayu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“rekam jejak dan pengalaman pak Majedi tidak diragukan lagi, beliau merupakan tokoh pendidikan yang saat ini berada di birokrasi. Jaringan beliau sangat luas, kapasitas dan SDMnya juga sangat mempuni. Inilah yang menjadi alasan kenapa teman-teman memilih beliau.”kata Fahruddin kepada wartawan.
Ketua terpilih ASLI Pasangkayu menyampaikan ucapan terimakasih sedalam – dalamnya atas kepercayaan dan amanah yang diberikan kepada dirinya. Ia tak menyangka peserta Musda akan medapuk dirinya menjadi ketua ASLI Pasangkayu.
“saya tentunya tidak menyangka akan mendapatkan amanah ini terpilih memegang Tongkat ASLI di Kabupaten Pasangkayu, tapi insya Allah jika kita bersama-sama yang berat pun akan jadi ringan,”jelasnya.
Majedi menjelaskan agenda pertama yang akan Ia lakukan adalah malakukan konsolidasi kepengurusan dengan melibatkan sejumlah tokoh penting Sasak Lombok yang ada di Kab.Pasangkayu.
“Insya Allah dalam waktu dekat akan kami undang lagi untuk mengadakan rapat khusus dengan agenda menyusun strukturyang akan membantu saya dalam kepengurusan ini,”tegasnya.
Sementara itu, ketua ASLI Prov.Sulbar Lalu Tuhiriadi mengapresiasi pelaksanaan Musda perdana ASLI Kab.Pasangkayu yang dapat berjalan dengan baik dan sukses. Ia mengucapkan selamat atas terpilihnya Majedi sebagai ketua pertama ASLI Pasangkayu.
“Saya berharap konsolidasi organisasi ASLI Pasangkayu dapat terus dilakukan, kalau perlu bentuk ASLI ditingkat desa. Kehadiran ASLI harus dapat bermenfaat untuk warga sasak yang ada di Pasangkayu. ASLI harus jadi wadah pemersatu warga, jadi pelopor pembangunan dan menjadi garda terdepan menjaga marwah suku Sasak Lombok di Pasangkayu.”tutupnya.
(Lis/Lal)