SULBARPEDIA.COM,- Budayawan Mamuju Rasyid Kampil mendorong agar sekolah bisa memberikan mata pelajaran lokal mengenai kebudayaan daerah. Menurutnya, kebudayaan Mamuju harus masuk dalam kurikulum.
Hal itu dia sampaikan usai membawakan materi pengenalan budaya Mamuju yang digelar Dinas Pariwisata dan Kabudayaan (Disparbud) Mamuju di SMKN 1 Rangas pada Kamis (8/6/2023). Menurutnya, materi kebudayaan memang harus diajarkan di sekolah.
“Saya sarankan materi soal budaya dapat disematkan dalam muatan lokal di sekolah. Khususnya tentang bahasa daerah Mamuju, mengapa? Karena jika tidak generasi muda kita kelak akan kehilangan jejak bahasanya,” sebut Rasyid Kampil kepada wartawan usai kegiatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hal ini kemudian penting dilakukan kata dia, karena penggunaan bahasa Mamuju bagi masyarakat di daerah ini sudah mulai rendah dan nyaris jarang terdengar.
Dia kemudian menegaskan pentingnya budaya Mamuju masuk kurikulum dan diajarkan di sekolah.
“Karena seakan bahasa Mamuju itu sudah bukan milik kita lagi, kita lebih senang menggunakan bahasa lain, tidak ada pilihan lain selain di Kurikulum kan, menjadi bahan pelajaran di Sekolah,” jelasnya.
Di tempat sama, Kabid Seni dan Budaya Disparbud Mamuju, Marwan menjelaskan derasnya arus digitalisasi saat ini tidak dapat dihindari atau dibendung, karena itu salah satu cara agar kebudayaan Mamuju tetap bertahan yakni dengan cara terus memperkenalkan budaya sejak dini kepada para siswa-siswi di sekolah.
“Doktrin sejak dini harus kita lakukan, agar mereka memiliki rasa bangga memiliki budaya, bahwa budayanya memiliki keunggulan tersendiri. Semoga dengan adanya kegiatan ini, paling tidak mengimbangi pengaruh arus modernisasi era digital atau budaya asing yang semakin menggerogoti dan menggerus budaya kita,” imbuhnya.
Marwan menambahkan kegiatan sosialisasi tersebut adalah bentuk apresiasi dan sebuah strategi dalam memberikan pemahaman dan mempertahankan kebudayaan yang ada di Mamuju, sebab karakter yang berbudaya dan kesadaran identitas itu dapat membentuk kecintaan siswa kepada budaya.
“Dari kegiatan ini, agar adik-adik siswa dan siswi dikalangan pelajar SMP dan SMK sederajat memahami, mengetahui karakter jati dirinya dengan mengenal budayanya, melalui bahasa, makanan tradisional, pakaian adat, dan bahasa Mamuju,” pungkasnya.
(adv/adm)