MAMUJU, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), menggelar diskusi publik pengawasan pemilihan umum tahun 2019 dengan tema “Bersama Rakyat Awasi Pemilu, Bersama Bawaslu Tegakkan Keadilan Pemilu” . Rabu (5/9/2018) bertempat di Warcop 157, jalan Jendra Sudirman Mamuju,Karema,Sulbar.
Pemateri/narasumber pada kegiatan tersebut: Anggota Bawaslu RI Dr.Ritna Dewi Pettalolo.SH.MH dan Ketua Bawaslu Sulbar Sulfan Sulo.S.IP.M.Si.
Ketua Bawaslu Sulbar Sulfa Sulo mengatakan, banyak hal yang harus di disikusikan dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemilihan umum 2019.Khusunya bagaimana penguatan demokrasi kita kedepan tetap diletakkan pada substansi penegak hukum.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
” kita harus bergerak bukan hanya yang sifatnya prosedual saja tetapi bagaima kita bergerak kearah yang substansi dalam menegakkan keadilan pemilu memeberikan gak politik bukan hanya kepada peserta pemiluh, tetapii juga kepada pemilih” terang Sulfan Sulo.
Dikesempatan yang sama, Ratna Dewi Pettalolo yang merupakan Anggota Bawaslu RI menuturkan tanggung jawab untuk mewujutkan pemilu yang berkualitas bukanlah semata-mata menjadi tanggung jawab penyelenggara baik itu KPU maupun Bawaslu ,tetapi
Kita semua sebagaii pemegang kedaulatan rakyat ikut ambil andil dalam menyuseskan penyelenggaraan pemilu yang baik.
“Untuk mewujutkan pemilu yang baik, itu menjadi tanggung jawab kita semua sebagai pemagang kedaulatan rakyat. Karena pemilu itu adalah wujut kongkrit dari bagaimana kita mengepelementasikan hak kedaulatan rakyat itu sendiri”, ujarnya.
Dari kesedaran itulah yang mendorong Bawaslu melakukan perubahan teklein yaitu ” Bersama Rakyat Awasi Pemilu Bersama Bawaslu tegakkan keadilan Pemilu”.
Selain itu, Ia juga menyebutkan bahwa alasan kami (Bawaslu) mengajak rakyat sebagai garda terdepan untuk melakukan pengawasan pemiluh, karena substansi atau esensi dari pemiluh itu sebenarnya terletak pada pengawasan rakyat. Dimana rakyat diberikan hak untuk bisa kembali melakukan evaluasi.
“Pemilih ini adalah sebuah media evalusia kepemimpinan nasional dan media evalusia terhadap pejabat sebagai pemegang amana yang sudah kita serahkan 5 tahun sebelumnya,” samubungnya.
” Masyarakat harus punya parometer atau penilaian terhadap pejabat yang diberikkan amanah 5 tahun sebelumnya, untuk memilih kembali diman semua itu untuk kemajuan pemerintahan yang lebih baik kedepan,” himbuh Ritna.
Ia juga menambahakan,tantangan pemilu kedepannya sangat berat. Untuk itu kami berharap semua elemen Masyarakat dapat bersama sama Bawaslu untuk mengawasi jalannya proses tahapan pemilu. (Zul)