SULBARPEDIA.COM,- Warga sakit di Desa Salumakki, Kecamatan Kalumpang, yang viral di media sosial ditandu 28 kilometer karena akses jalan, kini mengundang simpati berbagai pihak. Tak terkecuali Anggota DPRD Mamuju dari partai Golkar, Sugianto.
Menurut polisi senior ini, kondisi itu sangat memilukan terutama dikarenakan kondisi warga sakit ditandu di Kalumpang telah berulang kali dirasakan oleh warga pedalaman Kabupaten Mamuju itu. Sugianto menggaris bawahi, kejadian klasik itu harusnya bisa dibenahi oleh Pemerintah Daerah.
“Sangat memilukan dan sangat memprihatinkan memang,” kata Sugianto kepada wartawan, Selasa (3/12/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, Sugianto juga menyatakan jika permasalahan akses ke daerah pelosok itu sebenarnya sudah pernah muncul di Debat Pilkada baru-baru ini. Di mana kebanyakan akses di wilayah pelosok Kabupaten Mamuju saat ini tidak dapat dijangkau kendaraan roda empat.
Sugianto juga menyebut, meski ada program satu desa satu ambulans, jika jalannya tidak bagus atau tidak dapat dijangkau maka sama saja nihil. Pasien tidak akan dapat diangkut dengan tidak adanya akses jalan yang memadai.
“Yang seperti ini pernah muncul di Debat Pilkada, walaupun ada mobil ambulans satu desa, kalau jalannya tidak bagus. Maka pasiennya tetap akan ditandu agar bisa cepat dibawa ke Puskesmas terdekat,” lanjut Sugianto.
Baca Juga: Sugianto Kritisi Target PAD Mamuju 2025 Rp 100 M: Indah Saat Pembahasan, Tidak Direalisasi
Untuk itu kata dia, perlu ada langka lebih konkret terutama pemetaan pemerintah daerah dalam melaksanakan pembangunan yang urgen. Terutama wilayah pelosok seperti di Kalumpang yang saat ini minim disentuh oleh pembangunan.
“Ini perlu perencanaan yang matang, harus jeli melihat yang urgen agar tidak ada istilah anggaran tidak cukup,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, viral di media sosial warga yang tengah sakit bernama Juanda (36) di Desa Salumakki, Kecamatan Kalumpang terpaksa ditandu menuju Puskesmas, Selasa 3 Desember 2024.
Juanda ditandu sejauh 48 Kilometer karena kondisi jalan rusak parah dan tidak dapat dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.
Kepala Desa Salumakki Sopater mengatakan, setiap ada warga yang sakit atau kritis terpaksa harus ditandu karena kondisi akses jalan tidak bisa dilalui kendaraan. Warga harus menandu orang sakit menuju puskesmas sejauh 48 kilometer (Km).
“Ada sekitar 48 Kilometer itu warga ditandu, padahal itu jalan kabupaten dan provinsi yang memang sudah lama tidak pernah mendapatkan perhatian dari pemerintah,” kata Sopater kepada wartawan, Selasa (3/12).
(adv/adm)