Gua bertingkat merupakan salah satu objek wisata alam yang berada di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar). Gua yang berada dalam hutan itu memiliki bebatuan yang mengeluarkan tetesan air yang dipercaya dapat mengobati berbagai macam penyakit.
“Kalau warga banyak yang sudah lihat dan datang ke gua. Salah satunya itu mau ambil air karena dipercaya bisa mengobati penyakit,” kata Tokoh Masayarakat Tommo, Muhlas Salam saat ditemui wartawan, Minggu (9/10/2022).
Wisata alam gua bertingkat tepatnya berada di Desa Campaloga, Kecamatan Tommo, Kabupaten Mamuju. Akses menuju lokasi tersebut dimulai dari perjalanan Kota Mamuju ke Desa Campaloga sekira 2 Jam waktu tempuh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tiba di Desa Campaloga, pengunjung terlebih dulu melewati aliran sungai Tommo menggunakan perahu katinting dengan menempuh jarak sekira 1 jam. Sepanjang perjalanan, pengunjung akan disuguhkan dengan udara sejuk dan asri khas pedesaan.
Tiba di penghujung sungai, pengunjung kembali harus melewati beberapa kebun warga dan area hutan sekira 5 Kilometer dengan berjalan kaki untuk sampai di mulut gua.
Muhlas menuturkan alasan warga sekitar memberi nama gua bertingkat karena gua tersebut memiliki susunan hingga 3 tingkat kebawah. Warga sekitar pernah menelusuri tingkatan paling bawah gua namun karena kesulitan bernafas warga kembali ke mulut gua.
“Pernah kita coba masuk ke tingkat bawah, kan ada lorong seperti tangga untuk ke bawah itu, cuman sempit dan kecil. Kalau dibawah itu harus pakai oksigen, dulu kita susah bernafas,” imbuhnya.
Sementara air yang keluar dari batu dalam gua diakui berkhasiat mengobati berbagai penyakit berdasarkan cerita warga yang mengaku sembuh dari penyakitnya usai rutin mengonsumsi air tersebut.
“Banyak warga yang minum dan katanya sembuh dari sakitnya. Dari situ mulai banyak warga lainnya datang ke gua untuk minum dan bawa air pulang,” terangnya.
Muhlas mengaku, beberapa warga luar desa telah mengunjungi gua tersebut. Mereka datang untuk mengambil air yang diyakini mengobati berbagai macam penyakit itu.
“Ada yang ditemani dulu itu dari Makassar dan Jakarta, mereka selain melihat gua mau juga coba minum itu air,” ujarnya.
Air tersebut menurutnya tidak perlu dimasak dan bisa langsung dikonsumsi. Rasa air tersebut bahkan disebut lebih segar dari air kemasan.
“Langsung diminum saja. Kalau kita rutin itu bisa ringan badan karena memang airnya ini segar sekali,” pungkasnya.
Muhlas berharap akses masuk wisata gua bertingkat tersebut dapat perhatian dari Pemdes maupun Pemkab sehingga banyak wisatawan atau pengunjung yang datang ke Tommo.
(Adv)