MAMUJU, Memasuki hari kedua menjalankan tugasnya selaku Sekprov Sulbar, Muhammad Idris langsung melakukan kunjungan kesetiap organisasi perangkat daerah (OPD) lingkup pemerintahan Sulbar. Kamis (15/11/ 2018).
Sekprov Muhammad Idris mengatakan,kunjungan yang dilakukan tersebut bukan sidak, namun merupakan kunjungan untuk memastikan suasana kerja dari ASN.
“Saya hanya ingin memastikan suasana kerja ASN, jadi ini kunjungan bukan sidak, saya katakan seperti itu sebab bukan lagi eranya membangun asumsi sidak ketika mendatangi OPD,” terang Idris.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hasil dari kunjungan itu , Muh Idris melihat hampir seluruh OPD yang didatangi sebagian besar ASN-nya tidak berada di tempat,sementara jam kerja masih berlangsung.
Selain itu, Sekprov (Muh Idris) juga menemukan beberapa ruang kerja yang tidak memadai dan terkesan sumpek.
Melihat kondisi seperti itu, Muh Idris menuturkan, sangat memprihatinkan terhadap hal tersebut, sebab tidak representatif sebagai tempat kerja.
” Saya merasa kaget, karena beberapa tempat kerja yang saya lihat tidak ada yang reprsentatif, bukan hanya sempit, tapi cara penataan ruangan yang kurang memadai, seperti arsip-arsip yang disusun tidak sesuai proporsinya dan lainnya” ujar Idris
Jadi kalau sudah seperti itu, kata Idris, akan sangat berpengaruh terhadap cara kerja ASN serta tidak menghasilkan kinerja yang baik.
” Kalau suasana kerjanya tidak bagus, maka sulit untuk melahirkan hasil kerja yang baik.
Sedangkan, untuk ASN yang banyak tidak berada di tempat hal itu merupakan indikasi bahwa ASN itu tidak disiplin,” imbuhnya.
Menanggapi adanya informasi dari BKD Sulbar, mengenai jumlah ASN yang tidak masuk kantor berdasarkan data per Agustus sebanyak 75 persen, sedangkan yang jarang masuk berjumlah 25 persen.
Selaku Sekprov Sulbar Muh Idris menjelaskan, bagi ASN yang rajin masuk kantor bukan berarti sudah dinyatakan disiplin. Sebab ASN dinyatakan disiplin bila harus disiplin dalam bekerja.
“Disiplin hadir dan disiplin kerja itu beda, sehingga disiplin bukan hanya kehadiran saja, tapi juga dapat melakukan tugas-tugas secara rutin,” tandasnya.
Agar permasalahan tersebut dapat diselesaikan, Ia menegaskan akan membuat kerangka strategis dalam menyelesaikan permasalan kedisiplin ASN, dimulai dari pimpinannya sampai ke staf.
“Banyaknya bawahan yang tidak disiplin, berarti ada implikasi ke pimpinannya. Itu kita akan selesaikan sesuai aturan yang ada,” Idris menambahkan
( Hms)